Suara.com - Seorang anak Australia dikabarkan selamat dari gigitan laba-laba paling mematikan di dunia. Nyawa Matthew Mitchell (10) selamat secara ajaib setelah dilarikan ke rumah sakit setempat dan diberikan 12 botol antiracun.
Kejadian bermula saat Mitchell membantu ayahnya membersihkan gudang di rumah mereka di Sydney. Laba-laba yang dinamakan funnel-web itu ada di dekat sepatu yang akan dipakainya.
"Rasanya seperti dicakar secara tiba-tiba pada bagian kaki dan sesuatu merangkak di sekitar jari kaki," katanya kepada Australia Daily Telegraph.
Darah bercucuran dari kakinya dan keluarganya membalut lukanya dengan kemeja Mitchell sebagai perban, dengan maksud memperlambat penyebaran racun sambil bergegas membawanya ke rumah sakit.
Baca Juga: Tak Ada Orang Ketiga, Evelyn Cinta Mati Kepada Aming
Funnel-web merupakan laba-laba paling mematikan di dunia yang hanya ditemukan di Australia. Racunnya langsung menyerang sistem saraf.
Korban yang digigit biasanya akan mengeluarkan busa di mulut, mengalami kejang otot, dan sangat berpotensi mematikan.
Para ilmuwan Australia sengaja menangkap sebagian funnel-web Australia untuk diperah bisanya bagi pengembangan antiracun. Australia sendiri dikenal sebagai rumah bagi hewan-hewan paling mematikan di dunia, seperti ular, laba-laba, ubur-ubur, dan gurita.
Sejak 1980-an, Australia telah mengembangkan antiracun dari funnel-web. Sebelumnya pada Desember tahun lalu, seorang gadis berumur 5 tahun dilarikan ke rumah sakit dengan kaki bengkak, setelah menderita alergi parah akibat gigitan laba-laba yang sama.
Lola Hutton selamat dari kematian setelah dilarikan ke rumah sakit. Kakinya benjol sebesar setengah kakinya dan ia mengeluh kesakitan.
Baca Juga: Garuda Indonesia Travel Fair Akan Hadir, Diskonnya Heboh!
Laba-laba jenis ini seringkali tak membiarkan korbannya selamat. Menurut data di Australia, terdapat 27 kematian akibat gigitan funnel-web dalam 100 tahun terakhir. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak. (Nessy Febrinastri)