"Hasil ini memberikan bukti yang konsisten bahwa stres berat berkaitan dengan risiko obesitas yang lebih besar," ujar penulis studi Dr Sarah Jackson, seperti dilansir Daily Mail.
"Orang-orang yang rambutnya memiliki kadar kortisol tinggi cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih besar. Hal yang penting adalah membawa lemak disekitar perut merupakan faktor untuk terkena risiko penyakit jantung, diabetes dan kematian dini," lanjutnya.
Kortisol pada rambut merupakan metode yang relatif baru dalam menilai tingkat stres kronis. Namun, Sarah juga mengingatkan bahwa peserta yang sudah relatif tua memiliki tingkat kortisol yang berbeda dengan partisipan yang masih muda.
Penelitian lain masih dibutuhkan seperti, apakah meningkatnya kortisol yang tinggi merupakan konsekuensi dari obesitas. Dengan demikian, peneliti dapat menawarkan metode baru mengenai pengobatan obesitas.