Migrain Parah, Model Playboy Lepas Implan Payudaranya

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 23 Februari 2017 | 19:10 WIB
Migrain Parah, Model Playboy Lepas Implan Payudaranya
Model Playboy, Karen McDougal. (Foto: Caters News Agency)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang model Playboy dari Phoenix, Arizona, Amerika Serikat (AS), Karen McDougal, memutuskan untuk mengangkat implan payudaranya bulan lalu. Perempuan ini akhirnya memutuskan melakukan operasi, setelah merasakan beberapa gangguan yang signifikan pada tubuhnya.

Karen melakukan pembesaran payudara pada 1996, saat usianya 22 tahun. Menurutnya sejak saat itu ia mengalami beberapa gejala alergi, yang masih bisa diatasinya.

“Tapi sejak 12 bulan lalu, kondisi kesehatanku turun drastis. Aku mengalami migrain parah, bahkan mulai kehilangan penglihatan. Sama sekali tak mampu melihat,” kata perempuan 45 tahun ini mengisahkan awal sakitnya dilansir laman Daily Mail.

Akibat migrainnya, Karen sempat tergolek tak berdaya di tempat tidurnya pada Oktober tahun lalu. Bahkan ia sempat beberapa kali pingsan.

Saat itulah ia merasa harus mengangkat payudara implannya. Karen merasa implan payudaranyalah yang menyebabkan gangguan-gangguan pada tubuhnya.

Kesehatannya Pulih Setelah Operasi
Karen mengklaim kondisi kesehatannya mengalami peningkatan yang positif setelah ia mengangkat payudara implannya. Kesehatannya dirasa mulai pulih.

“Saya kini merasa benar-benar lega. Saya memiliki lebih banyak energi, sensitivitas pada cahaya hilang, fungsi pendengaran saya kembali, migrain hilang, nyeri sendi hilang, dan tak pernah pingsan lagi,” katanya.

Semua keluhan yang dirasakan tahun lalu itu telah pergi tiga minggu setelah operasi pengangkatan. Karen sadar bahwa proses penyembuhan akan memakan waktu lama, namun ia mengatakan telah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya.

Kini Karen telah membagi kisahnya di depan publik dan berharap agar para perempuan mau menggali informasi lebih dalam tentang efek samping implan payudara dengan lebih mendalam.

Karen merasa ketika itu sakitnya sangat parah, sehingga merasa hampir mati.

“Saya tidak ingin membiarkan hal ini terjadi pada perempuan lain. Mereka perlu melakukan penelitian untuk bisa menemukan informasi-informasi tersembunyi,” ujarnya.

Sementara itu, dr Rankin, dokter yang mengangkat implan payudara Karen mengatakan melakukan operasi itu pada 31 operasi Januari 2017.

“Ketika pertama kali bertemu, dia mengeluh sakit, tidak bisa bangun dari tempat tidur dan kelelahan otot,” katanya mengenang pertemuannya dengan Karen.

"Saya telah melakukan banyak operasi pengangkatan implan. Mulanya saya skeptik terhadap sakit yang mungkin disebabkan oleh implan payudara. Tapi sekarang saya mulai waspada, sebab tubuh memang akan selalu bereaksi pada benda asing yang masuk,” ujarnya lagi. (Nessy Febrinastri)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI