Suara.com - Musim hujan yang melanda berbagai daerah di Indonesia akhir-akhir ini menjadi kesempatan bagi virus dan bakteri penyebab penyakit, berkembang biak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI drg. Oscar Primadi. MPH mengimbau agar masyarakat mewaspadai risiko penyakit di musim penghujan ini, terutama pada mereka yang rumahnya terkena banjir.
"Penyakit yang harus diwaspadai antara lain diare, leptospirosis, dan infeksi pada kulit. Penyakit-penyakit ini biasanya menyerang mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah," ujar drg Oscar Primadi pada temu media, Kamis (16/2/2017).
Leptospirosis sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang penularannya berasal dari kencing tikus dan umumnya menginfeksi melalui luka di kulit, kemudian masuk melalui pembuluh darah dan menyebar ke jaringan.
Baca Juga: Ahok Jangan Sombong, Golkar Ajak Pendukung Agus Gabung
Pada stadium awal, gejala leptospirosis bisa berupa demam menggigil, sakit kepala, mual dan nyeri perut. Bisa juga disertai mata merah tanpa kotoran mata, serta rasa nyeri otot dan punggung.
Jika tak segera tertangani, leptospirosis bisa berujung pada stadium yang lebih parah, dimana penderitanya bisa mengalami berbagai komplikasi seperti gangguan ginjal, batuk berdarah, tinja berdarah, penyakit kuning, serangan jantung hingga kematian.
Oleh karena itu, Oscar mengingatkan agar masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih diri dan keluarga serta lingkungan, untuk mewaspadai risiko ini.
"Tetap waspada apabila terjadi hujan lebat berkepanjangan, dan selalu jaga stamina tubuh agar terhindar dari penyakit selama musim hujan ini," tambah dia.
Berdasarkan data pantauan bencana banjir dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) Kementerian Kesehatan RI, selama Januari 2017 terdapat 64 lokasi banjir yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Heboh! Perempuan Seksi Menantang Maut di Gedung Tertinggi Dunia
Di regional Sumatera Utara, misalnya tercatat ada 12 wilayah banjir, Sumatera Selatan 3 wilayah, DKI Jakarta 6 wilayah, Jawa Tengah 6 wilayah, Jawa Timur 17 wilayah, Bali 6 wilayah, Sulawesi Selatan 2 wilayah, Sulawesi Utara 5 wilayah, Sumatera Barat 6 wilayah, dan Papua 1 wilayah.
Sedangkan pada awal Februari ini, PPKK menerima laporan kejadian banjir dari berbagai kecamatan di seluruh Indonesia. Diantaranya banjir yang terjadi di Kecamatan Karang Asem, Bali, Kecamatan banyuwangi, Blitar, Arosbaya di Jawa Timur, dan Kecamatan Ciemas, Sukabumi di Jawa Barat. 5 Kecamatan di Pati, Jawa Tengah, 5 Kecamatan di Pandeglang, Banten. Ada pula Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB, serta bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara.