Suara.com - Meningitis identik dengan penyakit yang rentan dialami balita dan anak-anak. Tapi sayangnya tak semua orangtua tahu apa gejala yang ditunjukkan oleh penyakit ini.
Disampaikan dr Darmadi Darmawan, SpA dari Rumah Sakit Evasari, meningitis merupakan peradangan selaput otak akibat infeksi virus, bakteri atau patogen yang berkelana dalam aliran darah dan menyerang lapisan pelindung otak.
Ada tiga jenis bakteri penyebab meningitis, yakni Haemophilus influenzae tipe b (H flu atau Hib), Neisseria meningitidis (meningococcus), dan Streptococcus pneumoniae(pneumococcus).
Cara kerja bakteri masuk ke tubuh dan menginfeksi otak, kata dia, bisa dimulai dengan infeksi sederhana seperti pada tenggorokan, paru-paru, atau infeksi pada hidung. Pada balita dan anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah, infeksi ini bisa semakin parah dan menjalar ke otak.
Baca Juga: Inilah Para Ayah Tunggal Paling Asyik di Dunia
"Sedangkan penularannya biasanya menyebar dari orang yàng sakit melalui air liur. Hingga akhirnya bakteri, virus atau jamur mengendap di tubuh orang yang tertular dan menyebabkan infeksi awal," kata Darmadi di RS Evasari Jakarta Pusat, Jumat (3/2/2017).
Sayangnya, gejala pada anak yang mengalami infeksi meningitis tak begitu jelas. Namun Darmadi mengingatkan agar orangtua tak menganggap enteng jika anak mengalami demam, lemas, muntah, nafsu makan yang menurun dan kejang.
"Karena dalam beberapa kasus, gejala anak terserang infeksi meningitis seperti itu. Jadi daripada terlambat, orangtua harus segera membawa ke dokter untuk diperiksa penyebab pastinya," ujarnya.
Penetapan diagnosis meningitis bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik dimana dokter akan melihat ada tidaknya gangguan pada saraf granialis, pemeriksaan darah, atau bahkan pemeriksaan cairan otak.
Hal yang harus dikhawatirkan dari infeksi meningitis sendiri, kata dia, adalah kecacatan yang disebabkan dari kerusakan selaput otak, diantaranya anak bisa kehilangan pendengaran atau mengalami kebutaan bahkan kematian.
Baca Juga: Anak Tak Sengaja Buka Konten Porno, Ortu Harus Bagaimana?
Kabar baiknya, meningitis bisa dicegah. Darmadi menyarankan pemberian vaksin untuk menangkal berbagai bakteri penyebab meningitis. Angka kematian akibat meningitis pun bisa ditekan hingga 20 persen pemberian vaksin.