Suara.com - Retinoblastoma atau kanker bola pada anak bukanlah hal mudah yang bisa diterima para orangtua. Setelah didiagnosa retinoblastoma seringkali anggapan bahwa mata anak harus diangkat untuk mencegah penyebaran.
Disampaikan Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA (K) selaku dokter spesialis anak divisi Hematologi RSCM, tak semua kasus retinoblastoma harus berakhir dengan operasi pengangkatan. Pada kasus kanker retinoblastoma yang terdeteksi dini, menurutnya bisa ditangani melalui metode laser.
"Nggak selalu diangkat, bisa ditembak dengan laser kalau memang derajat benjolannya kecil. Tapi, kalau sudah derajat tertentu dan sudah ada kerusakan saraf, harus segera diangkat," katanya di acara temu media peringatan Hari Kanker di Kementerian Kesehatan, Rabu (1/2/2017).
Sebenarnya, jika terdeteksi dini, peluang kesembuhan pasien dengan retinoblastoma bisa mencapai 80 persen. Jenis kanker ini biasa ditemukan pada anak di bawah usia 2 tahun.
"Penyebabnya memang belum pasti, tapi diduga utamanya karena kelainan kromosom yang bersifat keturunan," tambah dia.
Tak ada keluhan spesifik yang dialami pasien kanker retinoblastoma stadium dini. Hanya saja, ketika kanker sudah menyebar ke daerah lain barulah menimbulkan benjolan yang berarti kondisi kanker tak lagi berada pada stadium dini.
"Kalau ada bintik putih di bagian hitam mata itu harus diwaspadai retinoblastoma. Biasanya juga disertai dengan sakit kepala, pusing, dan pandangan yang kabur," pungkas dia.