Suara.com - Ketika bayi pilek, hal yang dikhawatirkan orangtua adalah anak sulit bernapas. Karenanya, orangtua sering berinisiatif untuk mengeluarkan lendir atau ingus yang menyumbat rongga hidung.
Beberapa orangtua masih mengikuti cara orang terdahulu yang menyedot ingus anak dengan mulutnya sendiri. Padahal disampaikan dr Isabella Riandani, SpA, cara ini bisa mentransfer bakteri dari mulut ke rongga hidung yang justru bisa membahayakan anak.
"Hindari pula memencet hidung anak seperti yang biasa kita lakukan. Karena hidung bayi masih kecil dan sensitif," katanya.
Lalu bagaimana cara yang aman mengeluarkan ingus dari hidung bayi?
Baca Juga: Karakter Tulisan Bisa Tunjukkan Risiko Penyakit Seseorang
Menurut Isabella, orangtua bisa menggunakan alat semprot atau tetes hidung berupa cairan saline atau air garam. Cairan ini bersifat melembabkan yang akan membawa kotoran di hidung ke bagian bawah.
Namun tentu saja orangtua harus hati-hati saat menggunakannya. Jangan menyedot terlalu keras apalagi jika tidak diketahui ingus bayi sedang kental atau cair.
Lalu sebaiknya, kapan anak yang pilek perlu dibawa ke dokter? Ia menambahkan apabila pilek disebabkan oleh virus, umumnya akan sembuh dengan sendirinya, rata-rata seminggu hingga 10 hari.
Orangtua, lanjut Isabella bisa mengatasi pilek anak tanpa memberi obat-obatan, yakni dengan memberi ASI dan menjemur bayi di pagi hari yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
"Jika sudah sangat mengganggu dan anak menjadi sulit tidur, rewel, nggak mau minum ASI, barulah bisa dibawa ke dokter untuk berobat," kata dia.
Baca Juga: Ini Beda Rinitis dan Sinusitis