Awas! Vape Juga Bisa Sebabkan Kanker

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 31 Januari 2017 | 08:10 WIB
Awas! Vape Juga Bisa Sebabkan Kanker
Ilustrasi vape (rokok elektrik). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Munculnya rokok elektrik (vape) di pasaran tampak seperti anugerah terindah bagi para perokok yang tengah berjuang mati-matian untuk berhenti merokok, dan mungkin juga para perokok sosial yang sekadar penasaran menjajal tren terbaru.

Bisa dibilang, rokok elektrik memberikan semua kenikmatan merokok tembakau dengan hampir nol risiko kesehatan, karena sejatinya Anda hanya menghirup uap air dan sedikit jejak nikotin.

Meski kini penggunaan rokok elektrik semakin naik daun, tidak semua orang yakin benar bahwa vaping harus direkomendasikan sebagai alternatif dari merokok tembakau.
Sejumlah studi mencurigai bahwa rokok elektronik mungkin mengandung zat-zat berbahaya yang berdampak merugikan pada paru-paru penggunanya. Berikut penjelasan lebih lanjutnya yang dihimpun hellosehat.com.

Rokok Elektrik Sebabkan Peradangan Paru-paru
Untuk meneliti penggunaan rokok elektrik terhadap kesehatan paru, tim peneliti dari Hellenic Cancer Society, Athena, dilansir dari Daily Mail, meneliti 54 perokok tembakau dan vape berusia 18-31 tahun. Dari kesemuanya, 27 menderita asma ringan.

Baca Juga: Kaki Cedera Tak Urungkan Niat Dewi Sandra Umrah

Peneliti mengukur fungsi paru-paru mereka setelah masing-masing kelompok merokok rokok tembakau dan menghirup vape. Peneliti juga menguji apakah paru-paru mereka memperlihatkan gejala peradangan, dengan mengukur berapa banyak oksida nitrat (NO) yang dihembuskan. NO merupakan molekul gas yang dihasilkan oleh sel-sel di saluran pernapasan sebagai respon peradangan.

Para peneliti menemukan pengguna rokok elektrik memperlihatkan hasil yang lebih buruk pada kedua tes tersebut daripada orang yang tidak menggunakan vape. Dan temuan itu lebih parah pada penderita asma.

“Rokok elektronik segera merusak fungsi paru-paru, yang berlangsung selama kurang dari 30 menit setelah merokok,” jelas Dr Andreas Lappas, dari Hellenic Cancer Society, Athena, penulis studi.

Hasil ini, kata dia, menunjukkan bahwa seperti yang terjadi dengan merokok tembakau, vaping memiliki efek jangka pendek yang lebih berbahaya pada penderita asma dibandingkan dengan perokok yang sehat.
Efek peradangan dalam paru ini dapat memicu penyakit paru dari waktu ke waktu. Mengomentari studi ini, The British Lung Foundation mengakui bahwa vaping dapat membahayakan paru-paru.

Studi lain menemukan bahwa sampel sel darah putih yang terpapar uap asap rokok elektrik melepaskan senyawa penyebab peradangan, menunjukkan bahwa menghirup uap vape mungkin memiliki efek yang sama dalam tubuh.

Baca Juga: Tolak Rayuan Cina, Mourinho: Cuma Mata Duitan yang Mau

Rokok Elektrik Bisa Memicu Kanker
Nikotin bukanlah pelaku utama di balik ancaman bahaya rokok, melainkan asap yang diproduksi dari rokok itu sendiri. Menyulut korek api pada rokok menyebabkan daun tembakau dan kertas selulosa pembungkusnya menjadi terbakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI