Ini Alasannya Banyak Remaja Kini Terlalu Cepat Dewasa

Sabtu, 14 Januari 2017 | 18:10 WIB
Ini Alasannya Banyak Remaja Kini Terlalu Cepat Dewasa
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di fasilitas publik banyak kita temui remaja putri usia sekolah yang berpenampilan tak sesuai usianya. Banyak yang menyebut penampilan mereka tak ubahnya seperti 'tante-tante'.

Lantas, apa yang melatarbelakangi fenomena ini? Psikolog Ratih Andjayani Ibrahim mengatakan bahwa fenomena remaja yang terlalu cepat dewasa ini antara lain dipengaruhi oleh paparan gadget yang kini seperti adiksi.

Dengan keterbukaan informasi di media sosial dan online, para remaja menurut Ratih, menemukan role model mereka dan berusaha mengikutinya.

"Salah satu pengaruhnya karena gadget yang membuat mereka terekspos dengan semua informasi. Kalau mereka nggak bisa memilah informasi tersebut, ya, ini yang terjadi. Apa pun yang dilakukan role model diikuti oleh remaja, yang sebenarnya tak sesuai usia mereka," ujar Ratih, dalam acara bedah buku 'I Am Me' Series karya Robyn Soetikno, di Kinokuniya Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (14/1/2016).

Lalu apa yang harus dilakukan orangtua? Ratih mengatakan bahwa harus ada peran orangtua untuk mendampingi anak ketika memasuki usia pubertas ini. Orangtua bisa memberi pengarahan kepada anak, mana informasi yang bisa mereka serap dan mana yang tidak.

"Orangtua harus punya engagement dengan anak. Quality time saja nggak cukup. Orangtua harus investasi waktu, agar kuantitas bersama anak juga banyak. Lalu bekali juga amunisi pengetahuan, agar orangtua bisa mengimbangi pengetahuan anak yang sekarang semakin pintar dengan perkembangan teknologi," imbuh dia.

Meski demikian, Ratih tak menampik bahwa akses informasi yang semakin mudah, juga memiliki manfaat bagi anak, salah satunya yaitu menambah wawasan anak.

"Anak berselancar di dunia maya, boleh, agar anak nggak cupu. Tapi menjadi orangtua adalah komitmen dengan Tuhan yang merupakan tanggung jawab seumur hidup. Jadi, orangtua harus nemenin ketika anak mengakses informasi di dunia maya," pungkas Ratih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI