Suara.com - Studi menemukan bahwa lelaki tidak memiliki banyak pengetahuan mengenai bagaimana menjaga kesuburan yang tepat.
Survei yang melibatkan 700 lelaki asal Kanada ini menyatakan bahwa menjaga kesuburan masih dianggap urusan kaum hawa.
Padahal setelah dilakukan analisis, 67 persen dari total responden memiliki jumlah sperma yang rendah dan menjadi faktor risiko dari gangguan kesuburan.
Yang menarik, Phyllis Zelkowitz, seorang profesor psikiatri di McGill University mencatat bahwa keluarga dari pasangan yang sulit dikaruniai anak kerap menyalahkan pihak perempuan.
Hasil studi ini pada gilirannya menegaskan bahwa sulit dikaruniai anak bisa disebabkan karena gangguan kesuburan yang dialami laki-laki.
"Kampanye kesehatan sebaiknya tak hanya menyasar kaum hawa tapi juga laki-laki. Sperma yang tak sehat karena gaya hidup, juga berpengaruh pada kualitas generasinya mendatang," ujar Zelkowitz.
Ia menambahkan gangguan kesuburan tak hanya menempatkan lelaki pada kesulitan dalam memiliki buah hati tapi juga depresi berkepanjangan.
"Ketika laki-laki tak bisa memiliki anak maka dia akam membutuhkan perawatan berbiaya mahal. Belum lagi risiko ditinggalkan pasangan yang dapat menyebabkan depresi dan stres berat," pungkas dia. (Medical Daily)
Jumlah Sperma Rendah Penyebab Pasangan Sulit Punya Momongan
Rabu, 04 Januari 2017 | 20:25 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Infertilitas Bukan Aib! Ini Fakta yang Harus Diketahui Pasutri
14 Desember 2024 | 10:40 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 14:00 WIB
Health | 13:00 WIB
Health | 09:59 WIB
Health | 09:36 WIB
Health | 17:09 WIB
Health | 15:45 WIB