Empat Masalah Kesehatan yang Masih Jadi Momok di 2017

Sabtu, 31 Desember 2016 | 07:15 WIB
Empat Masalah Kesehatan yang Masih Jadi Momok di 2017
Tren Masalah Kesehatan 2017. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmu Kedokteran yang terus berkembang ternyata belum cukup maju untuk mencegah semua penyakit. Tak heran jika ada beberapa penyakit yang sebenarnya sudah lama ada, namun masih jadi momok bagi masyarakat dunia, pada 2017.

Meski berbahaya, kabar baiknya empat masalah kesehatan ini bisa dicegah. Oleh karena itu pastikan Anda mengubah gaya hidup dan melakukan serangkaian pencegahan agar terhindar dari empat penyakit ini.

1. Gonorea
Gonorea adalah penyakit menular seksual yang sebenarnya bisa dicegah dengan penggunaan kondom saat berhubungan seks. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika, tercatat 400 ribu kasus Gonorea pada 2015. Kondisi ini paling banyak dialami kelompok gay dan anak muda yang melakukan seks tak aman sebelum menikah.

"Kabar baiknya penyakit menular seksual bisa disembuhkan dengan antibiotik. Namun tentu saja lebih baik mencegah daripada mengobati, mengingat banyaknya kasus resistensi antibiotik di seluruh dunia," ujar Jonathan Mermin, direktur CDC.

2. Campak
Penyakit ini sebenarnya telah berhasil diberantas dengan pemberian vaksin. Namun beberapa tahun terakhir jangkauan vaksinasi campak di beberapa negara di dunia cenderung mengalami penurunan. Menurut National Institutes of Health, campak merupakan penyakit menular yang ditandai dengan demam tinggi, batuk, flu, ruam dan iritasi mata. Pada anak-anak gejala campak bisa sangat mematikan.

Ada beberapa isu yang dihembuskan seputar vaksinasi campak, salah satunya anggapan bahwa vaksin campak bisa memicu bayi autis. Sehingga isu inilah yang membuat para orangtua enggan memberikan vaksin campak pada buah hatinya.

Oleh karena itu campak tergolong masalah kesehatan yang masih menjadi momok pada 2017 jika angka vaksinasi campak terus menurun. Penyakit ini akan mudah menular melalui udara dan kontak langsung dengan kulit.

3. Fetal Alcohol Syndrome
Kebiasaan konsumsi alkohol saat hamil bisa mengakibatkan bayi lahir cacat, berat badan rendah, masalah neurologis, penurunan fungsi kognitif, kesulitan belajar, gangguan memori, gangguan pendengaran dan penglihatan.

National Institutes of Health memperkirakan bahwa sekitar 20-30 persen perempuan mengonsumsi alkohol selama kehamilan, karena telat menyadari bahwa dirinya tengah hamil. Alkohol dan rokok kini tak hanya identik bagi kaum Adam. Para kaum Hawa pun kini begitu akrab dengan dua benda yang terbukti dapat mengakibatkan masalah kesehatan.

Sindrom ini bisa dicegah dengan menghindari konsumsi alkohol, menggunakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, dan mendidik calon orang tua tentang bahaya minum alkohol selama kehamilan.

4. Kegemukan
Kegemukan tak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga mempengaruhi kesehatan. Kondisi ini pun telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mulai dari penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan kematian.

The American Heart Association memperkirakan bahwa hampir 17 persen anak-anak dan 35 persen orang dewasa mengalami obesitas. Meskipun masalah genetik paling mendasari beberapa kasus obesitas, namun, sebagian besar kasusnya dapat dicegah melalui gaya hidup sehat. (Medical Daily)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI