Suara.com - Selain memainkan kembang api dan terompet, ada kebiasaan lain yang juga identik dilakukan saat malam pergantian tahun. Apalagi kalau bukan pesta barbeque bersama keluarga ataupun sahabat.
Nah, seperti kita tahu, makanan yang dibakar bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker. Oleh karena itu menurut dokter spesialis penyakit dalam RS Evasari Jakarta, Tirza Gwendoline Matulessy, pesta barbeque bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit yang tak hanya kanker tapi juga peningkatan kadar kolesterol jahat hingga asam urat.
"Kalau bakar-bakaran kan biasa yang dibakar daging. Memang bakar-bakaran membuat makanan jadi bersifat karsinogenik, tapi kalau yang dibakar daging merah itu risiko kadar kolesterol, dan asam urat juga tinggi," ujar dia dalam temu media belum lama ini.
Risiko ini meningkat jika sebelumnya seseorang telah memiliki riwayat penyakit kanker, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi di keluarganya.
Baca Juga: Paranormal Angkat Bicara Soal Rizieq Shihab yang Dipolisikan
"Kalau sudah ada genetiknya maka presentase terjadinya kanker atau penyakit kardiovaskular juga lebih besar," tambah dia.
Agar pesta barbeque tidak mengantarkan seseorang pada risiko penyakit, dr Tirza mengimbau agar menu saat pesta juga dilengkapi dengan buah dan sayur. Porsi yang dikonsumsi juga harus diperhatikan agar tidak meningkatkan risiko penyakit.
"Kalau barbeque, imbangi dengan buah dan sayur. Porsinya juga dibatasi. Kalau ada bagian yang hitam-hitam karena bakaran coba dibuang jadi makan bagian dalamnya saja agar lebih aman," pungkas dia.