Pentingnya Lakukan Endoskopi di Usia 50 Tahun

Kamis, 22 Desember 2016 | 16:14 WIB
Pentingnya Lakukan Endoskopi di Usia 50 Tahun
Ilustrasi penanganan endoskopi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring dengan pertambahan usia, maka risiko seseorang mengidap berbagai penyakit degeneratif pun semakin besar. Salah satu yang harus diwaspadai adalah kanker kolon atau usus besar.

Disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi Siloam Hospitals TB Simatupang, Epistel P Simatupang, kanker kolon merupakan salah satu jenis kanker yang menjadi penyebab utama kematian di dunia.

Oleh karena itu upaya deteksi dini, menurutnya, merupakan hal penting dilakukan saat memasuki usia lanjut yakni usia 50 tahun. Untuk saluran cerna, langkah deteksi dini yang bisa dilakukan adalah endoskopi.

"Terlebih bagi mereka yang mengalami muntah-muntah, BAB berdarah, atau ada riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker kolon, sebaiknya usia 50 tahun sudah melakukan deteksi dini endoskopi pada saluran cerna," ujar dr Epistel.

Baca Juga: KPK Tetapkan Saipul Jamil Tersangka Suap

Dengan melakukan endoskopi, lanjut dia, dokter dapat mendeteksi adanya kelainan dan masalah di sekitar saluran pencernaan secara visual sehingga dapat segera tertangani dengan baik.

Dr Epistel menjelaskan, saluran cerna pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian. Pertama, area kerongkongan hingga usus 12 jari dinamakan saluran cerna bagian atas. Sedangkan bagian akhir dari usus kecil hingga anus disebut dengan saluran cerna bagian bawah.

"Sehingga pengamatan menggunakan endoskopi juga terbagi dua. Untuk mengamati kelainan pada saluran cerna atas dinamakan esofago gastro duodenoskopi (EGD). Sedangkan untuk saluran cerna bagian bawah disebut dengan kolonoskopi," tambahnya.

Selain sebagai upaya deteksi dini, ia menambahkan, endoskopi juga bisa digunakan untuk penanganan gangguan saluran cerna. Salah satunya untuk mengatasi masalah tukak lambung maupun pendarahan di sekitar saluran cerna.

Dengan endoskopi, dr Epistel mengatakan bahwa penanganan menjadi lebih cepat dan tepat. Sebab, biasanya penanganan masalah tersebut dilakukan melalui pembedahan yang memakan proses pemulihan cukup lama.

Baca Juga: Gugatan Buni Yani Ditolak, Polda Metro: Alhamdulillah

Sedangkan teknik kolonoskopi, ia menambahkan bahwa metode ini sudah menjadi hal wajib bagi masyarakat Jepang, karena kasus kejadian kanker kolon yang sangat tinggi. Bahkan, ia mengatakan, bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker kolon sebaiknya melakukan pemeriksaan kolonoskopi setiap lima tahun sekali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI