Suara.com -
Jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 2.903 orang dan 28 di antaranya meninggal dunia selama musim penghujan tahun ini.
"Itu data dari bulan Januari hingga Desember ini," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Nurhandini Ekadewi di Mataram, Senin (19/12/2016).
Ia menjelaskan, jumlah penderita DBD di daerah itu terus meningkat, terlebih di musim penghujan saat ini. Hal ini dipengaruhi anomali cuaca, sehingga memudahkan perkembangan jentik nyamuk aedes aegypti bertambah pesat.
"Bertambahnya penderita DBD di NTB ini tidak terlepas dari siklus lima tahunan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia," ujar Nurhandini.
Sampai dengan Desember, jumlah korban meninggal akibat DBD di NTB sebanyak 28 orang dari total penderita 2.903 orang. Wilayah terbanyak terjadi di kabupaten Lombok Timur, kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah.
"Pasien yang meninggal dunia ini karena ke Puskesmas atau rumah sakit saat sudah kondisinya parah," ujarnya.
Menurut Nurhandini, meski sudah ada 28 orang meninggal dunia, namun pemerintah proivinsi tidak bisa begitu saja menaikkan kasus DBD tersebut menjadi kejadian luar bisa (KLB). Mengingat, KLB ditetapkan kabupaten/kota.
"Biasanya kalau KLB ditetapkan oileh pemerintah kabupaten/kota masing-masing," imbuhnya.
Karena itu, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat supaya menjaga kebersihan lingkungan, tidak membiarkan ada tampungan air. Termasuk, tidak menganggap remeh.
"Kalau sudah ada gelaja segera langsung bawak ke pusat kesehatan terdekat. Jangan dibiarkan terlaku lama di rumah," jelas Nurhandini.