Suara.com - Sunat selama ini identik dengan kaum Adam, tapi ada pula yang menganggap bahwa sunat juga bisa dilakukan pada perempuan.
Sebenarnya, adakah manfaatnya jika perempuan disunat? Dokter Spesialis Bedah Saraf Mahdian Nur Nasution dari Rumah Sunatan mengatakan bahwa sunat pada perempuan saat masih berusia bayi juga mendatangkan manfaat kesehatan.
"Tapi memang manfaat medisnya tidak sebesar manfaat sunat pada kaum lelaki," ujarnya pada temu media belum lama ini.
Meski memiliki sebutan yang sama, Mahdian mengatakan bahwa sunat pada lelaki dan perempuan berbeda. Jika pada laki-laki kulup atau kulit ujung penis dibuang, maka sunat pada perempuan dilakukan dengan membuka selaput klitoris pada organ kemaluannya.
"Jadi, kalau pada perempuan selaput klitoris dibuka untuk dibersihkan. Sehingga kalau buang air kecil tidak ada kotoran yang menumpuk di organ intim," tambah dia.
Pasalnya, kotoran yang menumpuk pada organ kemaluan dapat memicu timbulnya rasa gatal dan bau tak sedap, yang mengganggu perempuan menjalankan aktivitasnya.
Ia pun mengimbau agar sunat pada perempuan dilakukan saat bayi baru lahir sehingga tidak mengganggu psikologisnya jika dilakukan saat masa kanak-kanak.