Ini Manfaat yang Dirasakan Bila Manjakan Istri Saat Hamil

Senin, 05 Desember 2016 | 11:21 WIB
Ini Manfaat yang Dirasakan Bila Manjakan Istri Saat Hamil
Ilustrasi ibu hamil dan pasangannya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehamilan merupakan anugerah yang ditunggu-tunggu pasangan usai menikah. Namun sayangnya banyak pasangan yang tidak merencanakan kehamilan secara sungguh-sungguh.

Padahal Laurentya Olga, dokter umum sekaligus Pemenang Novartis BioCamp 2015 mengatakan apa yang terjadi dalam kandungan sangat mempengaruhi kondisi bayi hingga dewasa kelak.

"Alasannya apa yang terjadi di dalam kandungan sifatnya permanen. Bayi lahir berat badan rendah kan berarti kurang gizi, dan kondisi ini bisa memicu beragam penyakit metabolik saat anak tumbuh dewasa," ujar dia pada BioCamp Alumni Forum 2016 di Jakarta, belum lama ini.

Selain pemenuhan gizi selama kehamilan yang harus lebih diperhatikan, Pakar Teknologi Pangan Indonesia, Prof. Dr. dr. FG Winarno mengatakan penting bagi ibu hamil untuk selalu merasa bahagia.

"Karena kalau ibu hamil sedih itu akan direkam oleh anaknya di dalam kandungan. Kalau orangtua senang berkelahi maka anaknya nanti juga senang berkelahi saat dewasa. Jadi, penting bagi suami dan orang-orang di sekitar untuk membuat bumil bahagia," tambah dia.

Pemenuhan gizi yang cukup dan suasana hati yang bahagia harus dirasakan bumil sejak mengetahui dirinya mengandung. Jika hal ini baru dilakukan saat bayi lahir, Prof Winarno mengatakan upaya ini boleh dibilang sudah terlambat.

"Kebanyakan orang akan perhatian saat anak sudah lahir. Padahal masa 270 hari anak di dalam kandungan itu lebih penting. Karena saat hamil terjadi 10 juta reaksi kimia per detik antara ibu dan janin. Sejak dalam kandungan juga semua risiko penyakit bayi sudah bisa dideteksi," ujarnya lagi.

Prof Winarno pun berharap agar para ibu hamil lebih memfokuskan perhatiannya pada kehamilan. Pasalnya, periode kehamilan merupakan tolak ukur untuk menghasilkan generasi selanjutnya yang berkualitas.

"Orangtua harus berkorban kalau mau anaknya lahir  berkualitas, misalnya kalau perlu, bumil berhenti bekerja saat mengandung agar fokus untuk merawat kehamilannya," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI