Suara.com - Anggapan bahwa HIV penyakit kutukan, masih sering dipercayai masyarakat. Stigma negatif ini membuat orang dengan HIV/AIDS (ODHA) disembunyikan keluarganya yang tak tahan menanggung malu.
Menanggapi hal ini, Ketua Komite Program Yayasan AIDS Indonesia (YAIDS) dr Sarsanto, SpOG mengatakan bahwa HIV bukanlah penyakit kutukan. "Jika yang mengidap HIV adalah bayi, apakah masih layak disebut kutukan," jelasnya pada temu media yang dihelat YAIDS di Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Sarsanto juga mengatakan bahwa kasus HIV tertinggi di Indonesia justru dialami ibu rumah tangga, yang mendapatkan virus tersebut dari perilaku sang suami yang sering 'jajan di luar'.
"Karena istri tak sadar mengidap HIV, jadi ketika hamil dia nggak mengonsumsi obat Antiretroviral (ARV) sehingga anaknya juga tertular HIV. Anak baru lahir dosanya apa, masa disebut kutukan," ujar dia.
Meski demikian Sarsanto mengatakan bahwa risiko penularan virus HIV dari ibu ke bayi sebenarnya bisa dicegah jika ibu melakukan serangkaian pencegahan. Pertama dengan mengonsumsi obat antiretroviral selama kehamilan. Lalu ketika persalinan minimalkan kontak darah antara janin dan ibu.
"Jadi proses persalinan harus secepat mungkin. Setelah itu bayi dicuci dari darah ibunya. Dengan melakukan cara pencegahan ini, penularan kasus HIV dari ibu ke anak bisa ditekan hingga 7 persen," tambah dia.
Ibu yang terinfeksi HIV, kata Sarsanto, juga tetap bisa memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Bahkan menurutnya pemberian ASI eksklusif dapat berkontribusi untuk menurunkan risiko penularan HIV dari ibu ke anak.
"Selama menyusui eksklusif selama 6 bulan justru lebih bagus untuk mencegah virus masuk ke tubuh bayi. Barulah saat masuk MPASI, ASI di-stop karena dikhawatirkan ada luka yang membuat virus berpindah dari ibu ke bayi," pungkasnya.
HIV Bukan Penyakit Kutukan
Kamis, 01 Desember 2016 | 19:19 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Jarang Diajarkan di Sekolah, Edukasi Seks Ini Penting Diketahui Remaja
17 Desember 2024 | 21:34 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 12:18 WIB
Health | 10:30 WIB
Health | 14:21 WIB
Health | 14:12 WIB
Health | 12:11 WIB
Health | 11:15 WIB