Hati-hati, Sering Lewatkan Sarapan Bisa Memicu Diabetes

Kamis, 01 Desember 2016 | 07:00 WIB
Hati-hati, Sering Lewatkan Sarapan Bisa Memicu Diabetes
Ilustrasi menu sarapan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sarapan merupakan jadwal makan yang sering diabaikan banyak orang dengan alasan tak memiliki waktu untuk mengonsumsinya. Padahal sarapan merupakan jadwal makan yang mempengaruhi kesiapan seseorang dalam menjalani aktivitas seharian penuh.

Menurut Dr. dr. Em Yunir Sp.PD-KEMD dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM, kebiasaan melewatkan sarapan juga dapat memicu diabetes. Ia juga menjelaskan bahwa orang yang tidak sarapan, besar kemungkinan akan meluapkannya saat makan siang.

"Karena merasa sangat lapar, makan siangnya berlebihan. Padahal pankreas hanya mampu menstabilkan kadar gula darah untuk 300-400 kalori, tapi begitu makannya berlebihan 700-800 kalori, maka pankreas dipaksa memproduksi insulin dua kali lipat," ujar Em Yunir pada temu media di RSCM Kencana Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Insulin yang dipaksa bekerja lebih keras ini pada jangka waktu tertentu, tambah dia, dapat memicu pankreas berhenti bekerja sehingga menyebabkan masalah diabetes, karena insulin tak lagi bisa diproduksi.

"Jadi pola makan itu harus 3J, tepat jenis, jadwal dan jumlahnya. Kalau jadwalnya tidak teratur itu juga tidak baik, misalnya menggabungkan sarapan dengan makan siang, atau menunda makan siang," tambahnya.

Diabetes sendiri, lanjut Em Yunir, beberapa tahun lalu umumnya ditemukan pada usia senja atau diatas 60 tahun karena proses penuaan organ. Tapi karena perubahan pola hidup, kini banyak pasien diabetes di RSCM yang masih berusia 30-an.

"Ketika masuk usia 40-an, organ vital turun fungsinya sebesar 1 persen. Sehingga diabetes baru muncul saat usia 60-an, dan komplikasi muncul lima tahun setelahnya. Kalau sekarang muncul di usia 30-an, kebayang kan komplikasi muncul pada usia berapa. Dimana seharusnya bisa lebih produktif," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI