Bisa Ular Langka Ini Jadi Pereda Nyeri Lebih Baik dari Opium

Rabu, 02 November 2016 | 09:54 WIB
Bisa Ular Langka Ini Jadi Pereda Nyeri Lebih Baik dari Opium
Ilustrasi pengambilan bisa ular melalui perlakuan yang khusus. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bisa ular memiliki racun yang bisa menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Meskipun tak semua jenis ular memiliki bisa, tetap saja masih banyak orang mengasosiasikan semua ular sebagai reptil yang berbahaya.

Peneliti dari University of Queensland di Australia menemukan manfaat dari bisa ular yang dapat dijadikan bahan baku obat pereda nyeri bagi pasien kanker, radang sendi hingga migrain.

Bukan sembarang ular yang dapat digunakan untuk mengolah obat anti nyeri yang dapat bekerja lebih baik dari opium. Menurut peneliti, hanya satu jenis ular langka di Asia dengan corak mencolok yakni jenis ular blue coral yang dapat memberikan manfaat ini.

"Ini adalah penelitian 15 tahun yang membuat kami menemukan jenis ular langka di dataran tinggi Cameron, Malaysia, dapat menjadi bahan baku obat penghilang nyeri," ujar Associate Profesor Bryan Fry.

Blue coral ini, dikatakan Fry, memiliki kelenjar bisa terbesar di dunia karena memenuhi seperempat panjang tubuhnya. Selama masa penelitian, ular jenis ini banyak dijumpai di Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia, meski dalam jumlah kecil karena terancam punah.

"Ular ini sangat langka dan hutan sebagai habitatnya banyak yang ditebang untuk membuat jalan bagi perkebunan kelapa sawit," kata Fry, seperti dilansir Zeenews.

Kedepannya, Fry dan tim peneliti akan mengolah bisa beracun ini untuk menjadi obat penghilang nyeri dalam jumlah besar untuk diuji sebelum dikomersialisasikan.

Ia juga berencana mencari ular dengan karakteristik serupa di belahan bumi lainnya untuk melihat apakah hewan tersebut memiliki bisa beracun yang bermanfaat bagi kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI