Suara.com - Setelah sembuh dari masa sakitnya, beberapa orang menyimpan obat secara sembarangan, seperti menggabung dengan obat-obatan lain atau memasukkannya dalam kulkas, dengan harapan lebih aman dan tahan lama.
Lalu apakah cara penyimpanan ini tergolong aman? Disampaikan dr. J. Hudyono, MS., SpOK., MFPM, selaku Clinical Research Supporting Unit (CRSU) FKUI, menyimpan obat di dalam kulkas merupakan suatu kesalahan besar yang dapat mempengaruhi kualitas obat itu sendiri.
"Di kemasannya kan sudah diberitahu bahwa harus disimpan di ruangan bersuhu dibawah 30 derajat minimal 22-24 derajat lah. Jadi kalau di simpan dalam kulkas yang suhunya 8 derajat celcius, obat bisa menggumpal dan menurun efektivitasnya," ujarnya pada Pfizer Press Circle 'Hindari Obat Palsu' di Jakarta, Senin (31/10/2016).
Oleh karenanya, Hudyono mengatakan bahwa penting bagi para apoteker untuk memberikan obat beserta kemasannya agar pasien dapat memahami bagaimana tata cara penyimpanan obat yang benar.
Pada kesempatan itu pula dia menyinggung, bagaimana penyimpanan obat ilegal yang dijual bebas, baik secara online maupun apotek langsung, yang sangat ngawur. Tentu saja hal ini dapat merusak kualitas obat sehingga tidak efektif mengatasi keluhan pasien.
"Bisa saja mereka bawa dalam bagasi mobil karena sembunyi-sembunyi, dan membuat rusak obatnya. Karena obat itu sangat sensitif dengan perubahan suhu, kalau tidak sesuai bisa rusak," pungkas dia.