Suara.com - Penggunaan vaksin masih ditakuti masyarakat, karena efek samping yang ditimbulkan seperti demam, nyeri kepala, dan rasa letih yang luar biasa.
Dengan hadirnya vaksin DBD yang diproduksi perusahaan farmasi Sanofi Pasteur, Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, peneliti utama vaksin ini mengatakan masyarakat tak perlu khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan.
"Berdasarkan pengamatan selama 20 tahun, pasien akan mengalami efek samping gejala yang sama dengan penyakitnya, tapi jauh lebih ringan," ujar dia pada peluncuran Vaksin DBD di Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Prof. Sri Rezeki menambahkan, efek samping yang mungkin timbul bisa berupa efek lokal dan sistemik. Efek lokal berkaitan dengan daerah yang disuntik seperti nyeri, kemerahan dan bengkak.
"Sedangkan efek sistemik bisa berupa demam, risikonya 16.4 persen, nyeri kepala 54 persen, lemah 40 persen, dan nyeri otot sebesar 42.2 persen. Gejala ini biasanya akan pulih 1-2 hari pasca pemberian vaksin," tambah dia.
Selain itu Prof. Sri Rezeki juga mengingatkan bahwa sebelum divaksin, pastikan anak dalam kondisi sehat sehingga efek samping bisa diminimalkan.