Suara.com - Jika Anda berniat menjalani operasi membuang lemak dalam tubuh dengan tujuan mendapat tubuh yang langsing, sebaiknya pikir-pikir lagi.
Pasalnya, menurut Direktur Stem Cell and Cancer Institute (SCI), Dr Sandy Qlintang, lemak merupakan sumber sel punca atau stem cell yang diyakini dapat memperbaiki kerusakan sel dalam organ tubuh.
Ia pun mengatakan bahwa jika seseorang membuang lemak di tubuhnya dengan berbagai metode terkini, seperti sedot lemak, itu berarti, dirinya telah membuang aset berharga yang tersimpan di dalam tubuhnya.
"Lemak punya dua mata pisau, di satu sisi punya sumber stem cell yang banyak sekali, tapi jeleknya, orang yang kelebihan lemak seperti buncit atau obesitas, risiko peradangannya juga tinggi," ujar dr Sandy pada temu media acara Dr Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) 2016.
Sandy menjelaskan, dalam tubuh manusia ada beberapa jenis sumber sel punca, yakni pada sumsum tulang, lemak dan darah. Jenis sel punca yang bersumber dari sumsung tulang sangat dipengaruhi faktor penuaan, sehingga jika diambil saat usia sudah tua, kualitasnya tak sebaik saat pengambilan di usia muda.
"Sedangkan sel punca dari lemak, tidak dipengaruhi usia. Masih bagus jika dikembangbiakkan dari lemak seseorang berusia 40 tahun ke atas. Bahkan cara pengambilannya sama dengan liposuction," tambah Sandy.
Cara kerja sel punca dalam mengobati berbagai penyakit, ketika sel punca mengeluarkan suatu zat yang mampu merangsang perbaikan sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan.
Berbagai penyakit yang bisa diatasi dengan sel punca antara lain penyakit jantung, diabetes, hingga membuat kulit tampak awet muda.
"Tapi memang penting sebelum melakukan tindakan stem cell untuk mengetahui terlebih dulu kualitas fasilitas penyimpanan. Bahaya kalau abal-abal institusinya karena kalau ada bahan kimia yang dipakai bisa menimbulkan efek samping berbahaya," pungkasnya.