Suara.com - Konsumsi buah-buahan memang memiliki manfaat positif bagi kesehatan. Kandungan serat, vitamin dan mineral di dalamnya menjadi alasan mengapa Anda harus mengonsumsi buah setiap hari.
Namun jika Anda mengidap penyakit diabetes, ada beberapa buah yang menjadi pantangan untuk dikonsumsi.
Pakar gizi dr Grace Judio Kahl, Msc, mengatakan diabetesi -- sebutan bagi penderita diabetes, harus menghindari buah-buahan yang tinggi indeks glikemiknya, seperti nanas, melon dan semangka.
"Ketiga buah itu pantang dikonsumsi penderita diabetes karena indeks glikemik (GI) tinggi. Kalau mengonsumsi buah yang GI-nya tinggi, maka kadar gula darah akan cepat meningkat sehingga berbahaya bagi penderita diabetes," ujarnya pada temu media 'Jakarta Food Editor's Club' di Jakarta, Selasa (18/10/2016).
Makanan, lanjut Grace, tergolong memiliki kadar GI tinggi jika diatas angka 70 seperti nanas, semangka, melon, roti, nasi, corn flakes, makaroni keju, dan kue beras.
Sedangkan, makanan dengan kadar GI sedang memiliki angka 56-69, seperti oatmeal cepat saji, gandum utuh, hingga nasi basmati. Kemudian kelompok makanan dengan kadar GI rendah, dibawah angka 55 meliputi roti gandum, muesli, pasta, jagung, nasi merah, buah-buahan dan sayuran tanpa getah.
"Nasi merah kenapa glikemik rendah, karena masih ada kulit ari sehingga ngunyahnya lama. Usus juga motongnya lebih lama, sehingga ketika masuk ke darah nggak langsung menaikkan kadar gula secara cepat," tambah dia.
Sedangkan pada makanan berglikemik tinggi, umumnya lebih mudah dicerna sehingga tak perlu waktu lama hingga masuk ke dalam darah. Akibatnya kadar glukosa pun meningkat drastis.
Sementara itu, Kepala Subdit Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik Kementerian Kesehatan Dyah E Mustikawati, MPH mengatakan bahwa saat ini terjadi transisi epidemi terhadap penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia.
"Jika dulu penyakit menular menempati urutan teratas penyebab kematian, sekarang beralih ke penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, diabetes melitus, dan hipertensi," tambah dia.