Tak banyak yang tahu bahwa artis dan mantan politisi Wanda Hamidah pernah mengidap tumor payudara. Bahkan, yang lebih mengejutkan, penyakit ini baru diketahuinya setelah mengabaikan gejala awal selama sembilan tahun lamanya.
Seperti apa kisahnya?
Perempuan yang lahir di Jakarta pada 39 tahun silam ini mengenang kembali vonis tumor payudara yang diterimanya pada tahun 2010.
Saat itu Wanda sedang menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, dan hasil USG menemukan adanya benjolan di payudaranya. Sontak hal ini membuatnya syok dan tak berdaya.
"Ketika diperiksa ada tumor, kaki saya seperti nggak berpijak di bumi. Setahu saya nggak ada keluarga yang punya riwayat kanker payudara," ujar Wanda pada talkshow "Breast Cancer Awareness" di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Masih tak terima dengan divonis dokter, Wanda pun mencoba menengok ke belakang hingga akhirnya dia sadar bahwa pada usia 24 tahun ia pernah merasakan ada benjolan namun mengabaikannya. Padahal, seharusnya saat itu harus segera diperiksa.
"Saya baru sadar pernah merasa adanya benjolan sejak melahirkan anak pertama, berarti saat usia 24 tahun, risiko itu sudah ada. Sayangnya saya tetap santai sehingga sembilan tahun kemudian ditemukan sudah jadi tumor payudara," ujar istri Daniel Schuldt ini.
Beruntung tumor yang diidapnya belum berkembang menjadi kanker payudara, sebagai biang kematian tertinggi akibat kanker di Indonesia.
Hingga akhirnya ibu enam anak ini mengikuti saran dokter untuk mengangkat tumor di payudaranya.
"Tumor di payudara sebelah kiri saya sudah diambil. Dan Alhamdulillah sampai sekarang tidak muncul kembali. Saya juga rutin untuk melakukan USG payudara setahun sekali," tambah dia.
Berdasarkan pengalaman mengidap tumor payudara, Wanda pun aktif mengampannyekan pencegahan dann deteksi kanker payudara. Ia pun didapuk sebagai ambassador dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia.
"Saya senang berbagi pengetahuan supaya teman-teman aware tentang kanker payudara. Karena sekarang trennya sudah tidak hanya diidap lansia, tetapi juga anak muda," katanya. "Semakin kita menghindari faktor risikonya maka 70 persen kasus kanker payudara bisa dicegah."