Suara.com - Kesadaran orangtua mengajarkan pentingnya menyikat gigi pada malam hari masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Unilever, dimana menunjukkan bahwa 77 persen anak Indonesia tidak menyikat gigi di malam hari, sementara 70 persen orangtua juga tidak melakukannya.
Drg. Ratu Mirah Afifah, selaku Head of Proffesional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk. mengatakan, kebiasaan tidak menyikat gigi pada malam hari dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah gigi berlubang.
"Tidur tanpa membersihkan rongga mulut sama saja membiarkan bakteri berkembang biak lebih cepat. Sisa makanan akan berubah menjadi asam dan melarutkan mineral di gigi sehingga gigi anak mudah berlubang," ujar drg Mirah pada peluncuran 'Cerita Petualangan Mama Sigi dan Pepo' oleh Pepsodent di Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Ia menambahkan, masalah gigi berlubang pada anak bisa diatasi jika anak rajin menyikat gigi sebelum tidur dengan pasta gigi mengandung flouride. Mineral ini akan melindungi gigi dari risiko berlubang selama 12 jam.
"Tidur kan rata-rata hanya 8 jam, sehingga sangat bagus jika anak rajin menyikat gigi sebelum tidur karena perlindungan flouride," imbuhnya.
Temuan survei ini sekaligus mengingatkan para ibu untuk mengajak buah hatinya menyikat gigi, dimulai dari mencontohkannya terlebih dahulu. Jika ibu rajin menyikat gigi, maka anak juga akan menirukan.
"Peran ibu sangat penting. Bahkan, sejak bayi mulai tumbuh gigi usia 6-8 bulan, ibu sudah harus rajin membersihkan rongga mulut bayi dengan kassa sebelum tidur. Nah, ketika sudah bisa menggenggam, baru diajak pakai sikat gigi dan pasta gigi khusus anak-anak," tambahnya.
Drg. Mirah juga menambahkan bahwa minimal durasi yang disarankan untuk anak menggosok gigi adalah dua menit, dimana merupakan waktu yang cukup untuk membersihkan seluruh area rongga mulut.