Suara.com - Pembalut merupakan benda yang akrab dengan perempuan saat 'datang bulan'. Namun masih sedikit kaum Hawa yang menyadari pentingnya mengganti pembalut sesering mungkin.
Menurut dr Liva Wijaya, SpOG dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta, saat haid sebaiknya perempuan mengganti pembalutnya 3-4 jam sekali. Pasalnya, lanjut dia, di atas durasi tersebut, potensi tumbuhnya bakteri atau jamur sangat besar.
"Jangan dilihat dari banyak sedikitnya darah. Kalau banyak ya harus langsung ganti, karena takutnya tembus, tapi kalau sedang sedikit tetap harus diganti 3-4 jam sekali. Kalau lebih lama, maka flora di vagina akan tumbuh," ujar Liva pada temu media yang dihelat Betadine Feminine Hygiene di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Lebih lanjut ia mengatakan tumbuhnya bakteri di area vagina saat menstruasi dapat meningkatkan risiko infeksi. Pasalnya, bagi bakteri, darah merupakan nutrisi yang membuatnya dapat memperbanyak diri.
"Jenis infeksinya bermacam-macam. Ada infeksi jamur atau kandidiasis, infeksi trikomoniasis, dan infeksi vaginosis yang gejalanya sama-sama ditunjukkan dengan keputihan," tambah Liva.
Begitu juga dengan perempuan yang menggunakan tampon untuk menampung darah haid. Liva menganjurkan untuk menggantinya segala berkala. Selain itu, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
"Sebenarnya bakteri yang ditemukan dalam kasus infeksi vagina asalnya bukan dari vagina, tapi biasa ditemukan di meja atau tangan. Sehingga menjaga kebersihan diri penting untuk mencegah bakteri itu masuk ke vagina," pungkas dia.