Suara.com - Kehilangan orang tercinta seperti pacar atau anggota keluarga bukan hal mudah untuk dihadapi. Bahkan sebagian orang butuh waktu sampai berbulan-bulan untuk bisa pulih dari kesedihan.
Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr Eka Viora, SpKJ, mengatakan rasa sedih yang berlebih bisa berdampak serius bagi kondisi kejiwaan seseorang. Bila tak cepat diatasi, seseorang bisa mengalami gangguan jiwa.
"10-20 persen perasaan kehilangan bisa menjadi gangguan jiwa ringan hingga sedang dan membutuhkan peran psikiater," katanya di acara Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2016 di Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Sebelum terlambat, Eka menyarankan agar orang-orang terdekat segera memberikan dukungan moril. Namun ada baiknya, biarkan orang tersebut meluapkan kesedihan seperti menangis dan berteriak.
"Kemudian dengarkan dia, karena wajar sekali orang yang kehilangan mengalami hal demikian. Baru lakukan pendekatan setelahnya," ujarnya menjelaskan.
Pendekatan ini, lanjut Eka, dikenal dengan istilah Psychological First Aid (PFA), atau pertolongan pertama pada orang-orang yang mengalami masalah psikogis. Keluarga dan orang terdekat harus menghindari beberapa hal untuk membantu memulihkan kondisi seseorang yang mengalami kehilangan.
"Jangan menghakimi mereka, jangan mengasihani, jangan interupsi jika mereka menumpahkan keluh kesahnya. Dan yang terpenting, jangan labeli mereka dengan stigma tertentu," ucapnya.
Dengan melakukan pertolongan pertama tersebut, orang yang mengalami kehilangan atau trauma bisa pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan intervensi dari tenaga medis. Namun, tentu saja butuh waktu tertentu hingga individu tersebut menerima kondisinya secara bertahap.