Suara.com - Berhubungan seks merupakan kegiatan yang menyenangkan. Namun bagi penderita penyakit jantung, berhubungan seks dapat mendatangkan kekhawatiran sendiri akan risiko terjadinya serangan.
Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis jantung pembuluh darah RS Jantung Harapan Kita, Ismoyo Sunu, dimana olahraga dan hubungan seks bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian mendadak, meski risikonya kecil.
Meski demikian, ia meluruskan bahwa dengan ataupun tanpa aktivitas, penderita penyakit jantung rentan mengalami serangan, jika terdapat plak di pembuluh darah koroner.
"Sebenarnya yang menjadi masalah bukan aktivitas atau tidak ada aktivitas. Tapi apakah di pembuluh darah koronernya ada plak yang tidak stabil atau vulnerable," ujarnya pada temu media 'World Heart Day' yang dihelat PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Jika penderita penyakit jantung memiliki plak yang tak stabil, maka hal ini akan menimbulkan bekuan darah yang menutup aliran darah total sehingga menyebabkan serangan.
Oleh karena itu, penderita penyakit jantung yang memiliki plak di pembuluh darah harus lebih waspada, karena serangan jantung bisa terjadi dalam kondisi apapun termasuk tidak sedang beraktivitas.
"Makanya banyak orang yang sedang diam, tahu-tahu mengalami serangan, atau justru setelah berolahraga terjadi serangan lalu meninggal secara mendadak, hal itu karena plak sudah menutup aliran darah," tambahnya.