Tekan Kasus Kanker Serviks, Ini yang Bakal Dilakukan Dinkes DKI

Rabu, 28 September 2016 | 11:35 WIB
Tekan Kasus Kanker Serviks, Ini yang Bakal Dilakukan Dinkes DKI
Temu media 'Indonesia Menuju Bebas Kanker Serviks' di Jakarta, Selasa (27/9/2016). (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Kesehatan  (dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencanangkan pemberian vaksin HPV (Human Papilloma Virus) terhadap 75.000 siswi kelas 5 sekolah dasar atau sederajat pada 4 Oktober mendatang. Vaksinasi gratis ini dilakukan sebagai upaya menurunkan kasus kanker serviks yang menjadi penyebab kematian kedua akibat kanker.

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, mengatakan bahwa imunisasi HPV tahap pertama akan diberikan melalui program Bulan Kegiatan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada pekan depan dan tahap kedua pada 2017 mendatang.

"Angka kematian akibat kanker di ibukota mencapai 7.5-10 persen dari total populasi. Kelompok usia dengan kematian tertinggi akibat kanker berada pada usia 40-59 tahun. Kita harap, dengan vaksinasi pada usia sedini mungkin bisa menekan angka kanker serviks di Jakarta dan Indonesia," ujarnya pada temu media Indonesia Menuju Bebas Kanker Serviks di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. dr. Andriyono SpOG (K), mengatakan bahwa orangtua tak perlu khawatir akan efek samping pemberian vaksin HPV karena vaksin ini tak mengandung virus HPV, melainkan protein yang mirip dengan yang ditemukan dalam HPV.

"Vaksin HPV dapat merangsang pembentukan respon imun di dalam tubuh untuk melawan virus HPV dan memberikan perlindungan lebih lengkap terhadap kanker serviks dan penyakit HPV lainnya," imbuhnya.

DKI Jakarta menjadi lokasi percontohan untuk melakukan imunisasi HPV melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Data Globocan 2012 menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara tertinggi di Asia Tenggara dengan insiden kanker serviks mencapai 20.928 dan jumlah kematian mencapai 9.498 jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI