Suara.com - Kanker serviks di Indonesia menjadi penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian akibat kanker, setelah kanker payudara. Penyebabnya adalah virus Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu, termasuk tipe 16, 18, dan 52 yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Menurut Sekretaris Satuan Tugas Imunisasi Anak, dr Hindra Irawan Satari, SpA, remaja merupakan kelompok usia yang paling rentan terkena infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Alasannya, kata dia, saat remaja, perempuan mengalami perubahan mukosa atau selaput lendir di mulut rahin, sehingga mudah terinfeksi virus.
"Apalagi kalau melakukan seks bebas atau kebiasaan hidup yang kurang hiegenis, maka gampang sekali terinfeksi virus HPV," ujar dia pada temu media Indonesia Menuju Bebas Kanker Serviks di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Lebih lanjut, Hindra menjelaskan, infeksi HPV merupakan penyakit yang memiliki perjalanan penyakit menjadi kanker selama 3-17 tahun. Oleh karena itu pencegahan di fase awal seperti saat usia remaja efektif mencegah terjadinya kanker serviks.
"Sejauh ini pencegahan yang paling efektif adalah pemberian vaksin sebagai perlindungan primer. Karena bila sudah terkena kanker serviks sulit disembuhkan dan usia harapan hidup sangat kecil," tambahnya.
Riset klinik juga menunjukkan bahwa usia 9-13 tahun merupakan jangka usia yang paling baik untuk diberikan vaksin HPV, hanya dengan dua kali dosis vaksin. Hal ini dikarenakan tingkat kekebalan tubuh anak pada usia tersebut masih sangat tinggi, sehingga vaksin HPV akan lebih efektif memberikan perlindungan.