Suara.com - Memiliki anak yang percaya diri dan mudah bersosialisasi dengan siapapun merupakan dambaan setiap orangtua. Namun sedikit orangtua yang menyadari bahwa kecukupan nutrisi juga berperan dalam menstimulasi otak sehingga anak memiliki keterampilan sosial yang bagus.
Psikolog Anna Surti Ariani mengatakan, anak yang nutrisinya kurang cenderung lesu, mudah sakit dan memiliki perkembangan IQ yang lebih rendah dibandingkan anak-anak yang tercukupi nutrisinya.
"Akibatnya anak mudah mengalami masalah emosi, lebih rewel, mudah marah, dan sering menarik diri. Anak pendek karena nutrisinya kurang juga minder dalam pergaulan, nggak mau ketemu temen-temen yang lebih tinggi. Pada gilirannya anak akan mengalami masalah keterampilan sosial, sulit bergaul dan sering ditolak teman," ujar perempuan yang akrab disapa Nina pada temu media Lengkapi Nutrisinya, Jadikan Dunia Sahabatnya yang dihelat SGM, di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Padahal, menurut dia, anak yang memiliki keterampilan sosial memiliki beragam manfaat yang akan dirasakannya hingga dewasa nanti. Anak akan lebih mudah diterima dalam lingkungan apapun, mampu menyelesaikan masalah, dapat mengasah keterampilan hidup yang lain, dan memiliki prestasi yang lebih optimal.
"Orangtua menjadi penentu dan contoh pertama cara bergaul sehat. Orangtua juga harus tahu bahwa penting untuk memberikan nutrisi yang cukup dan berkualitas pada anak sehingga perkembangan emosi dan sosialnya bagus dan anak mudah bergaul," pungkas Nina.