Suara.com - Banyak pasien hipertensi yang tak sadar dirinya berisiko mengidap penyakit kadar gula darah berlebih alias diabetes.
Dokter spesialis jantung pembuluh darah RSCM, Marulam M. Panggabean mengatakan hipertensi dan diabetes merupakan satu kesatuan sehingga membutuhkan penanganan komprehensif.
"Keduanya berhubungan, sehingga penanganan juga harus komprehensif. Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan kasus hipertensi pada penderita diabetes cukup besar dibandingkan pada non-diabetesi," ujar dr Marulam saat memberi pemaparan dalam Grand Kalbe Academia 'Diabetes Total Solution' di Jakarta, Minggu (18/9/2016).
Diabetes sendiri, kata dia, disebabkan karena kekurangan insulin maupun resistensi insulin sehingga kadar gula dalam darah meningkat.
"Pada saat insulin berkurang, sel akan terendam gula. Hal ini menyebabkan produksi nitrit oksida berkurang dan memicu tekanan darah naik," ujar Marulam.
Nitrit oksida sendiri, lanjut dia, merupakan zat penting yang dibutuhkan pembuluh darah untuk relaksasi. Oleh karena itu, ketika nitrit berkurang, maka pembuluh darah sulit relaksasi dan meningkatkan tekanan darah.
Ia mewanti-wanti bagi penderita hipertensi maupun diabetesi untuk menjalani pola hidup sehat agar tak 'mengundang' penyakit lain.
"Obesitas merupakan salah satu faktor risiko dua penyakit ini. Jadi, jaga pola makan dan konsumsi obat secara teratur," pungkasnya.