Sebagian besar kasus serangan jantung berakhir dengan kematian. Hal ini dikarenakan tak semua orang tahu bagaimana mengatasi serangan jantung yang selalu datang mendadak.
Disampaikan Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Syahlina Zuhal, salah satu cara yang bisa dilakukan saat terjadi serangan jantung adalah dengan batuk sekuat-kuatnya dan selama mungkin.
Pertolongan pertama ini kata dia dapat mencegah kerusakan jantung lebih lanjut yang memungkinkan penderita meninggal dalam hitungan detik.
"Jika gejala serangan jantung sudah terasa, batuk-batuk saja terus seperti mau mengeluarkan dahak," ujarnya pada temu media di Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Pertolongan pertama ini kata dia, dapat menghentikan gangguan irama jantung yang membuat irama menjadi normal dan serangan jantung mereda. Seperti diketahu, serangan jantung sering terjadi mendadak, dan pasien hanya memiliki waktu terbatas untuk menyelamatkan diri.
"Sayangnya pertolongan pertama yang sering disebut 'Bantuan Hidup Dasar' ini tidak dikuasai banyak orang. Kami mendidik masyarakat agar bisa lakukan itu, misalnya ke satpam-satpam agar bisa memberikan pertolongan pertama pada orang sekitarnya," kata dia.
Syahlina menambahkan, segera bawa penderita serangan jantung ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat sebelum 12 jam. Gejala serangan jantung sendiri bisa berupa nyeri hebat di bagian dada yang kemudian menjalar ke leher hingga lengan.