Suara.com - Migrain bisa menyerang siapa saja. Di Amerika Serikat (AS), migrain diderita 38 juta laki-laki, perempuan, termasuk anak-anak.
Penyebabnya masih misterius. Tapi penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam the 58th Annual Scientific Meeting of the American Headache Society mengungkapkan, defisiensi (kekurangan) vitamin bisa jadi menjadi kunci terjadinya migrain.
Di AS, setiap 10 detik, seseorang dilaporkan ke ruang gawat darurat (UGD), karena migrain. Ini berarti 1,2 juta kunjungan per hari.
Ketika peneliti menguji 7.691 pasien kekurangan vitamin, kebanyakan dari mereka sering menderita migrain secara signifikan. Mereka ditemukan cenderung kekurangan vitamin D, vitamin B2, asam folat, dan co-enzim Q10.
Setiap vitamin memainkan peran penting dalam memproduksi energi di dalam sel. Para peneliti berteori, tidak mendapatkan cukup vitamin yang dibutuhkan bisa memicu migrain, karena mendorong otak untuk minta bantuan.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan, apakah suplemen vitamin efektif pada pasien migrain pada umumnya, dan apakah pasien dengan defisiensi ringan lebih mungkin untuk mendapatkan keuntungan dari suplemen," kata penulis utama, Dr Suzanne Hagler, peneliti the Cincinnati Children's Hospital Medical Center, dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, pada 2012, para peneliti melihat kekurangan magnesium terkait pada migrain. Mereka yang menderita migrain secara teratur memiliki tingkat magnesium yang rendah, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami migrain atau tidak pernah sakit kepala sama sekali.
Sejak itu, dokter telah merekomendasikan menggabungkan magnesium dengan multivitamin ketika gejala migrain pertama kali muncul.
Sulit untuk mengonsumsi semua makanan yang diperlukan demi menjaga tubuh pasien berjalan efisien, itulah sebabnya mengapa banyak orang beralih kepada suplemen vitamin. Namun demikian, para ahli tetap menyarankan untuk mengonsumsi makanan bervitamin.
Menurut The National Institutes of Health Office of Dietary Supplements, vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Vitamin ini bisa didapat pada salmon, ikan tuna, ikan todak, keju, dan telur. Susu atau jus jeruk yang diperkaya dengan vitamin D, sangat disarankan.
Vitamin B2 bisa didapat dalam kedelai, bayam, ayam kalkun, almon, dan yogurt. Folat juga ditemukan di banyak sayuran hijau gelap, seperti brokoli dan bayam, buncis, kacang, dan lentil.
Co-enzim Q10 ditemukan dalam brokoli, sayuran hijau gelap, kacang-kacangan, ikan, kerang, daging babi, ayam, dan daging sapi. Terakhir, untuk meningkatkan magnesium, makanlah almon, bunga matahari, biji labu, pisang, kacang mete, biji rami, dan minum susu. (Medical Daily)