Suara.com - Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) DR. Dr. Herqutanto, MPH, MARS, mengatakan bahwa dampak alergi pada anak cukup besar. Selain bisa meningkatkan risiko asma, rhinitis dan penyakit degeneratif di kemudian hari, anak yang menderita alergi juga bisa mengalami penurunan prestasi belajar.
Oleh karena itulah orang tua, tak boleh menganggap sepele penyakit ini. Bila anak didiagnosa mengalami alergi, Herqutanto menganjurkan orang tua untuk segera melakukan langkah pengendalian dengan cara mengambil tindakan pencegahan atau pengobatan sesuai saran dokter.
Cara ini, kata dia, dapat membantu anak untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh alergi. Alergi itu sendiri, menurut Herqutanto, memiliki beberapa gejala yang sebenarnya mudah dikenali. Mulai dari gatal pada bagian tubuh, kulit memerah, gangguan pernapasan atau gangguan pencernaan.
Status gejala anak yang dapat diasosiasikan dengan kondisi alergi, juga bisa diketahui orang tua dengan mengunjungi situs www.alergianak.com, lalu klik cekgejalaalergianak.
Di situs www.alergianak.com orang tua bisa mengenali faktor risiko alergi anak dari riwayat keluarga, gejala awal anak terkena alergi, mempelajari alergi hingga bagaimana menanganinya, serta nutrisi tepat bagi anak yang mengalami alergi.
Selain itu, orangtua juga dapat mengantisipasi tindakan apa saja yang perlu dilakukan kala anak mengalami gejala alergi, baik ringan maupun berat. (Adv)