Jamur di Selangkangan, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 16 Agustus 2016 | 19:15 WIB
Jamur di Selangkangan, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi gatal di selangkangan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanya:

Selamat sore Dokter,
Dok, saya perempuan berumur 26 tahun dan sedang hamil usia kandungan 25 minggu. Saya mengalami gatal pada selangkangan sepertinya jamur. Obat apakah yang cocok untuk kondisi saya? Mohon penjelasannya. Terima kasih.

RN

Jawab:

Selamat sore Saudari RN,
Tinea cruris adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada daerah genitokrural (selangkangan), sekitar anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi jamur ini adalah iklim panas, lembab, higiene sanitasi, pakaian serba nilon, pengeluaran keringat yang berlebihan, trauma kulit, dan lingkungan

Penatalaksanaan tinea kruris dapat dibedakan menjadi dua yaitu higienis sanitasi dan terapi farmakologi. Melalui higienis sanitasi, tinea kruris dapat dihindari dengan mencegah faktor risiko seperti celana dalam yang digunakan, hendaknya dapat menyerap keringat dan diganti setiap hari.

Selangkangan atau daerah lipat paha harus bersih dan kering. Hindari memakai celana sempit dan ketat, terutama yang digunakan dalam waktu yang lama.

Menjaga agar daerah selangkangan atau lipat paha tetap kering dan tidak lembab adalah salah satu faktor yang mencegah terjadinya infeksi pada tinea kruris. Jamur diduga berpindah ke sela paha melalui kuku jari-jari tangan yang dipakai menggaruk sela paha setelah menggaruk kaki atau melalui handuk.

Untuk mencegah infeksi berulang, daerah yang terinfeksi dijaga agar tetap kering dan terhindar dari sumber-sumber infeksi serta mencegah pemakaian peralatan mandi bersama-sama.

Medikamentosa yang digunakan adalah obat antijamur, dapat berupa salep (bila lesi jamur tidak terlalu lebar) atau obat minum. Salep antijamur (ketokonazol, mikonazol) digunakan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah lesi menyembuh.

Pengobatan dengan obat yang diminum diperlukan jika lesi luas atau gagal dengan pengobatan topikal.

Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.


Dijawab oleh: dr. Adnan Yusuf
Sumber: https://meetdoctor.com/

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI