Suara.com - Masalah makan kerap lebih sering dialami oleh perempuan bandingkan para lelaki. Meski terdengar sepele namun masalah makan tidak bisa diabaikan dan harus ditangani dengan perawatan yang tepat.
Gangguan makan merupakan kesulitan memasuki makanan ke dalam tubuh sehingga sering mengganggu kesehatan fisik, mental dan emosional. Dimaksud dengan gangguan makan bisa berlebihan, makan sangat terbatas, makan teratur namun sering diselingi muntah dan dalam kasus bahkan mengonsumsi non-makanan.
Gangguan makan seringkali berakibat fatal. Biasanya berawal dari para perempuan yang terobsesi dengan bentuk tubuh mereka, berar badan dan makanan itu sendiri. Bisa dipastikan, orang-orang ini mengalami gangguan makan.
Bulimia Nervosa, Binge Eating dan Anoreksia Nervosa merupakan beberapa gangguan makan yang sudah sering didengar.
Anorexia Nervosa adalah suatu kondisi di mana orang menganggap diri mereka kelebihan berat badan bahkan ketika mereka kekurangan berat badan atau sangat kurus. Penderita Anorexia biasanya makan sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak mengosumsi makanan.
Orang-orang ini dikatakan menderita gangguan mental dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Para penderita Anorexia kerap mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri atau mati akibat kelaparan.
Sementara itu, Bulimia Nervosa adalah suatu kondisi di mana seseorang terus makan dalam jumlah besar. Hal ini biasannya dilakukan dengan berolah raga dengan frekuensi berlebih, untuk mendorong agar perut menjadi lapar. Namun, karena tidak dapat mengendalikan dorongan untuk makan, kerap diselingi dengan muntah.
Sedangkan Binge Eating merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak memiliki kontrol atas makan. Beda dengan Bulimia Nervosa, mereka tidak melakukan apapun untuk makan dengan berlebihan.
Para penderita ini biasanya makan sendirian karena mereka merasa malu untuk makan di depan orang banyak. Akibatnya, orang-orang ini berakhir menjadi obesitas atau kelebihan berat badan. [Boldsky]