Awas, Profesi Ini Bikin Lelaki Berisiko Mandul!

Jum'at, 12 Agustus 2016 | 21:07 WIB
Awas, Profesi Ini Bikin Lelaki Berisiko Mandul!
Ilustrasi. [pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengalami masalah kesuburan memang menjadi momok bagi pasangan yang telah menikah. Tak hanya perempuan yang berisiko mengalami gangguan ini, laki-laki juga berkontribusi memunculkan masalah kesuburan sebanyak 50 persen.

Banyak faktor yang bisa memicu gangguan kesuburan. Dokter spesialis okupasi sekaligus konsultan RSU Bunda Jakarta, Dr Kasyunnil Kamal Ms SpOk menuturkan beberapa hal yang bisa menyebabkan kemandulan antara lain paparan bahan kimia, suhu tinggi, dan masalah psikologis yang dialami lelaki maupun perempuan.

"Selama ini kan perempuan saja yang selalu disalahkan jika sulit memiliki keturunan. Faktanya, laki-laki juga berisiko, terutama pada profesi-profesi tertentu yang terpajan suhu tinggi, bahan kimia, atau tekanan psikologis yang tinggi," ujarnya pada temu media di RSU Bunda Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Menurut Kasyunnil, lelaki yang berprofesi sebagai supir jarak jauh, paling rentan mengalami kesulitan dalam memiliki keturunan. Pasalnya, paparan suhu yang tinggi di balik kemudi selama belasan jam lamanya berpotensi menurunkan jumlah, kecepatan gerak, dan perubahan bentuk sperma.

"Sperma yang bagus itu jika testis yang memproduksi berada pada suhu 3-4 derajat lebih rendah dibandingkan suhu normal tubuh. Sehingga kalau terlalu panas, akan mempengaruhi tingkat kesuburan lelaki," tambah dia.

Selain profesi pengemudi jarak jauh, tukang las, kata Kasyunnil, juga berisiko mengalami gangguan kesuburan. Orang yang berprofesi sebagai tukang las sering terpapar bahan kimia chromium yang menurutnya bisa mengurangi produksi sperma.

"Paparan bahan kimia terus-menerus bisa mengganggu proses spermatogenesis sehingga kualitas sperma berkurang," imbuhnya.

Agar pajanan bahan kimia tak mempengaruhi proses kesuburan lelaki yang berprofesi sebagai tukang las, Kasyunnil mengimbau agar pekerja memisahkan seragam kerjanya dengan pakaian sehari-hari yang dipakainya. Selain itu menjaga kebersihan diri juga penting dilakukan untuk mencegah pajanan masuk ke dalam tubuh.

"Cuci tangan sebelum makan, minum, dan setelah bekerja. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia," pungkasnya.
    

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI