Suara.com - Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebut angka kasus kejadian kebutaan di Indonesia pada masyarakat berusia enam tahun ke atas mencapai 0,4 persen. Dan, dari sekitar satu juta penduduk di Indonesia yang mengalami kebutaan tersebut, 50 persen disebabkan oleh katarak.
Dokter spesialis mata JEC Kedoya, Nashrul Ihsan menyebut, penyakit katarak merupakan penyakit degeneratif yang timbul saat seseorang memasuki usia 50-an. Meski demikian, risiko ini bisa muncul lebih awal jika seseorang mengidap penyakit diabetes yang disebabkan kadar gula darah tak terkontrol.
"Gula darah yang tinggi mempercepat katarak atau kekeruhan lensa terbentuk," ujar dokter Nashrul pada 'Kick Off 910 Operasi Katarak Gratis' di JEC Kedoya, Minggu (24/7/2016).
Tingginya kadar gula darah, lanjut dia, dapat memicu sel-sel lensa bermigrasi. Sehingga lensa lebih cepat mengalami penuaan yang menyebabkan kekeruhan lensa.
"Oleh karena itu seseorang memang harus rutin mengontrol gula darah. Karena tidak hanya memicu diabetes, tetapi juga menyebabkan kebutaan karena katarak," imbuhnya.
Jika terlanjur memiliki katarak, maka dokter Nashrul mengimbau agar penderita diabetes segera menjalani operasi katarak. Hal ini bertujuan agar kekeruhan pada matanya tidak semakin parah, yang bisa berujung pada kebutaan.
Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi penderita diabetes yang akan menjalani operasi katarak, yakni memastikan gula darah terkontrol selama operasi.
"Oleh karena itu sebelum operasi, pasien akan dicek dulu gula darahnya, profil hepatitis b, dan c sehingga aman untuk dilakukan operasi," pungkasnya.
Cara Menangani Katarak pada Diabetesi
Minggu, 24 Juli 2016 | 14:57 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Atasi Kebutaan di Indonesia, Panin Dubai Syariah dan IZI Luncurkan Program Katarak Gratis
03 Desember 2024 | 08:05 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 21:57 WIB
Health | 17:32 WIB
Health | 17:24 WIB
Health | 16:40 WIB
Health | 17:20 WIB
Health | 17:07 WIB