IDAI: Vaksin Ulang Tak Timbulkan Efek Samping

Jum'at, 22 Juli 2016 | 11:47 WIB
IDAI: Vaksin Ulang Tak Timbulkan Efek Samping
Petugas medis menyuntikkan vaksin polio ke seorang balita saat dimulainya Introduksi Vaksin Polio Suntik (IPV) 2016 di Gianyar, Bali, Jumat (22/7). (Antara/Nyoman Budhiana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senin (18/7/2016) lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan imunisasi ulang terhadap puluhan bayi di empat lokasi yakni Puskesmas Ciracas, RS Harapan Bunda, RS Sayang Bunda dan RSUD Ciracas.

Selanjutnya imunisasi ulang akan dilaksanakan secara bertahap menyusul dengan kelengkapan pendataan anak yang diduga mendapat vaksin palsu.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Pulungan, SpA (K) mengatakan bahwa orangtua tak perlu ragu anaknya divaksin ulang.

"Vaksin ulang tidak ada efek samping, jadi tidak apa-apa, jika anaknya dilakukan vaksin ulang untuk meningkatkan kekebalan tubuh," ujar dia.

Pemberian vaksin ulang, tambah Aman, sebaiknya menggunakan jenis vaksin yang sama. Atau jika tidak tersedia yang sama, bisa menggunakan vaksin yang disediakan pemerintah dengan persetujuan dari orangtua setelah penjelasan yang rinci.

"Vaksin yang diberikan pemerintah tidak menyebabkan masalah apapun. Untuk DPT, vaksin yang diberikan adalah vaksin program imunisasi nasional produksi Biofarma, dan bermanfaat untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus," tambahnya.

Aman menegaskan bahwa efektivitas vaksin yang disediakan pemerintah dalam meninggkatkan kekebalan tubuh setara dengan vaksin impor. Ia meminta masyarakat tak perlu ragu dengan imunisasi ulang menggunakan vaksin ini.

Lebih lanjut Aman menjelaskan jadwal pemberian vaksin ulang seperti DTP (Difteri,Tetanus, Pertusis) dapat disesuaikan dengan usia anak agar efektivitas vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh tetap didapatkan.

Berikut adalah jadwal pemberian vaksin ulang untuk jenis DTP/Td (Tetanus, difteri), yang direkomendasikan IDAI.

1. Anak usia di bawah 1 tahun
Untuk anak berusia di bawah 1 tahun, imunisasi DPT diberikan 3 kali dengan jangka waktu 1 bulan.

2. Usia 1-7 tahun
Jika anak sudah berusia 1-7, dosis pertama diberikan pada hari H. Kemudian, kembali diberi vaksin atau dosis kedua setelah 2 bulan dari jadwal pemberian dosis pertama. Lalu, dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis kedua.

3. Usia 7-18 tahun (diberikan Td)
Jika anak sudah berusia 7-18 tahun, vaksin yang efektif diberikan adalah vaksin Td. Vaksin Td dosis pertama diberikan pada hari H.

Kemudian, dosis kedua diberikan 2 bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis kedua. Untuk penguatan kekebalan tubuh, vaksin Td kembali diberikan 12 bulan setelah dosis ketiga.
 

REKOMENDASI

TERKINI