Yang Perlu Perempuan Tahu Tentang Nyeri Haid

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 19 Juli 2016 | 12:05 WIB
Yang Perlu Perempuan Tahu Tentang Nyeri Haid
Ilustrasi nyeri haid. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanya:

Selamat siang Dokter,
Saya sering mengalami sakit perut pada hari pertama menstruasi, baik pada saat masih gadis maupun sekarang setelah menikah. Apakah itu wajar, Dok? Mohon penjelasannya. Terima kasih.

AA

Jawab:

Selamat siang Saudari AA,
Sebelumnya dijelaskan lebih jauh mengenai nyeri haid Anda, ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab sehingga kami mendapat gambaran tentang keluhan Anda:

1. Kapan Anda pertama kali mengalami nyeri haid?
2. Berapa lama atau berapa hari Anda mengalami nyeri haid?
3. Obat-obatan apa yang Anda gunakan untuk menangani nyeri haid, dan apakah obat tersebut mengurangi nyeri?
4. Apakah Anda sudah pernah memeriksakan diri ke dokter kandungan?
5. Apakah terdapat keputihan?

Perlu diketahui, nyeri haid dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Nyeri haid primer, tidak ada kelainan pada organ atau struktur di sekitar panggul.
2. Nyeri haid sekunder, nyeri disebabkan oleh adanya penyakit atau kelainan pada organ disekitar panggul.

Ciri-ciri nyeri haid primer:
1. Pertama kali dialami = 6 bulan setelah mens pertama kali.
2. Berlangsung hanya 48-72 jam.
3. Terasa kram atau seperti mau melahirkan.
4. Nyeri perut bawah yang menetap, kadang menjalar ke punggung atau paha.
5. Pada pemeriksaan panggul tidak didapati kelainan yang bermakna.

Faktor risiko untuk terjadinya nyeri haid primer:
1. Usia sangat muda pada menstruasi pertama ( 12 tahun).
2. Belum pernah hamil.
3. Durasi menstruasi yang panjang.
4. Perdarahan menstruasi yang banyak.
5. Merokok
6. Adanya riwayat serupa dalam keluarga
7. Kegemukan

Ciri-ciri nyeri haid sekunder:
1. Dimulai pada usia 20-30an. Haid sebelumnya tidak mengalami nyeri.
2. Perdarahan menstruasi sangat banyak, siklus tidak teratur.
3. Nyeri haid yang dialami pada siklus pertama atau kedua setelah haid pertama.
4. Tidak membaik dengan obat-obatan antinyeri
5. Infertilitas, memiliki kesulitan punya anak.
6. Nyeri saat senggama.
7. Keputihan

Penyebab nyeri haid sekunder:
1. Endometriosis
2. Tumor dalam rahim (myoma)
3. Penyakit radang panggul, dan lain-lain.

Nyeri haid primer dan endometriosis biasanya akan hilang sendiri setelah Anda punya anak, bukan setelah Anda menikah.

Jika nyeri Anda termasuk ke dalam ciri-ciri nyeri haid primer, maka tidak ada yang perlu dikuatirkan. Namun jika nyeri Anda termasuk dalam nyeri haid sekunder, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.


Dijawab oleh: dr. Gavrila Marta
Sumber: https://meetdoctor.com/

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI