Arya Bocah Obesitas Menanti Penanganan Medis

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 13 Juli 2016 | 07:18 WIB
Arya Bocah Obesitas Menanti Penanganan Medis
Arya Permana (10), anak dengan 'Severe Obesity' atau Kegemukan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Senin (11/7/2016). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Idealnya, untuk anak seusia Arya, dengan tinggi badan sekitar 1,47 meter, maka berat badannya mencapai sekitar 50 kilogram. Tetapi sekarang, berat anak itu mencapai 190 kilogram. Meski demikian, kata dia, kondisi medis Arya saat dilakukan pemeriksaan pada 2 Juli 2016 dinyatakan sehat.

"Alhamdulillah masih dalam batas aman. Jadi dari pemeriksaan jantung, paru-paru tidak ada masalah, nampaknya gemuknya hanya menumpuk di bawah kulit. Kita akan cari penyebabnya apakah hormonal atau bagaimana," jelas dia.

Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, dr Nucki Nursjamsi Hidayat, menyatakan, rencananya tim dokter penanganan pasien Arya Permana akan menyelidiki penyebab pasti yang membuat bocah tersebut menderita obesitas hingga 190 kilogram.

Selain itu, tim dokter juga akan mengatur program diet agar berat badannya bisa turun menyentuh berat ideal dari Arya Permana. Termasuk akan mengedukasi keluarganya, karena kalau program yang diberikan di rumah sakit tidak dilanjutkan di lingkungan keluarganya, maka penanganan selama di rumah sakit akan sia-sia.

Anak kedua hasil pernikahan Rokayah dan Ade Somantri itu sebenarnya lahir dengan berat badan normal, seberat 3.8 kilogram. Bahkan, Arya sempat diberi vitamin karena bobot badannya terlalu kecil.

Sesuai dengan pengakuan Rokayah, Arya mulai gemuk sejak usia dua tahun. Awalnya, peningkatan berat badan Arya dianggap sebagai tanda sehat, jadi kedua orang tua Arya itu tidak terlalu khawatir.

Menurutnya, pola makan Arya sebenarnya seperti anak-anak yang lain. Sehari makan dua kali, terkadang tiga kali.

Pada saat balita ia pernah kesulitan buang air besar. Kemudian dibawa ke dokter untuk diperiksa. Saat itu, dokter memberikan obat dan vitamin, karena Arya susah makan.

Berat badan Arya mengalami kenaikan drastis memasuki usia empat hingga lima tahun. Namun yang parah itu, umur 8 sampai sekarang kenaikan berat tubuhnya meningkat drastis.

"Dahulu kami senang melihat dia (Arya) semakin sehat. Tapi beberapa tahun kemudian, ternyata dia semakin besar dan beratnya sulit dikendalikan. Akhirnya kami sadar dan mulai khawatir atas pertumbuhan Arya," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI