Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman Bhakti Pulungan, SpA (K) mengimbau agar para orangtua tak mendapatkan vaksin di fasilitas kesehatan non-resmi. Imbauan ini menyusul terbongkarnya sindikat vaksin palsu oleh polisi Penyidik Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri.
"Anak yang belum divaksin jangan ragu-ragu, datang ke fasilitas kesehatan resmi milik pemerintah seperti puskesmas atau rumah sakit pasti vaksinnya resmi," katanya.
Arman juga mengimbau kepada para dokter spesialis anak di Indonesia agar memastikan keaslian vaksin yang dipakai untuk imunisasi. "Jadi Insya Allah mulai hari ini dan mulai kemarin itu semua Ikatan Dokter anak Indonesia akan memberikan vaksin yang resmi," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Produksi Produk Terapeutik BPOM, Togi Junice Hutadjulu mengatakan vaksin asli dan palsu sulit dibedakan secara kasat mata. Apalagi, kata dia, para pelaku menggunakan teknologi canggih untuk membuat vaksin palsu.
"Kami juga mengimbau agar pelayanan kesehatan melakukan pengadaan obat di sarana yang resmi. Karena kalau sarana tidak resmi tak bisa dijamin keasliannya," kata dia.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Togi mengajak masyarakat melaporkan bila menemukan hal mencurigakan terkait produk obat atau makanan. Pihak yang bisa dihubungi adalah Halo BPOM dengan nomor 1500-533.