Orang Kaya Berisiko Terkena Kanker Kulit?

Rabu, 22 Juni 2016 | 15:34 WIB
Orang Kaya Berisiko Terkena Kanker Kulit?
Ilustrasi potensi kanker kulit (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang banyak menyerang penduduk di negara tropis. Lamanya musim kemarau di negara-negara tropis mau tak mau membuat penduduknya lebih sering terapar sinar matahari yang menjadi pemicu dari kanker kulit.

Nah, terlebih pada orang yang kerap melakukan kebiasaan berikut, risiko mengidap kanker kulit pun lebih besar. Berikut adalah tiga tipe orang rentan mengidap risiko kanker kulit seperti dilansir Menshealth.

1. Orang kaya
Orang berpenghasilan di atas rata-rata lebih mungkin mengidap kanker kulit, menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Registry di New York.

Para peneliti menganalisis data kejadian kanker dari 16 negara dan menemukan bahwa melanoma atau kanker kulit lebih banyak diidap orang-orang dengan ekonomi menengah ke atas.

Mengapa? Alasannya orang berpenghasilan tinggi lebih sering menghabiskan waktu luang untuk berlibur di pantai atau lapangan golf sehingga memiliki tingkat paparan sinar matahari yang lebih tinggi.

2. Pengendara
Orang-orang yang membawa kendaraan sendiri memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker kulit dibandingkan mereka yang menggunakan angkutan umum. Menurut pakar kanker dari New York, de Nasir, para pengendara lebih sering menghabiskan waktu di jalanan dan memiliki tingkat paparan lebih tinggi terhadap sinar matahari.

Meski beberapa kaca mobil dilapisi filter anti radiasi, namun dr Nasir mengatakan bahwa hal itu hanya diterapkan pada kaca depan. Sedangkan kaca jendela samping tidak sepenuhnya diberi filter tersebut.

"Jadi tidak mengherankan bahwa 74 persen kasus melanoma pada pengendara terjadi di bagian sisi kiri tubuh," imbuhnya.

3. Mengonsumsi obat-obatan
Ada beberapa obat yang memiliki efek samping dapat meningkatan kerentanan terhadap paparan sinar UV photosensitizers. Obat-obatan ini biasa diminum oleh penderita penyakit kardiovaskular dan antibiotik tertentu.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Dartmouth terhadap 5.000 orang, menemukan bahwa responden yang mengonsumsi salah satu pil ini setidaknya selama enam bulan memiliki risiko 50 persen lebih mungkin mengidap kanker kulit atau melanoma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI