Rumah Sakit Terapung, Solusi Kesehatan untuk Daerah Terpencil

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 11 Juni 2016 | 09:53 WIB
Rumah Sakit Terapung, Solusi Kesehatan untuk Daerah Terpencil
Ilustrasi rumah sakit terapung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sukses meluncurkan dua Rumah Sakit Apung (RSA), doctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli) bersama dengan beberapa mitra strategis berencana  meluncurkan RSA ketiga yang akan dinamai Nusa Waluya II. RSA ini direncanakan memberikan pelayanan kesehatan jangka panjang kepada penduduk di beberapa daerah kepulauan terpencil di Indonesia.

Keberadaan RSA ini sangat dibutuhkan untuk
pemerataan sarana dan prasarana medis terutama untuk daerah terpencil. Data Kementrian Kesehatan menyebut, rasio dokter dan pasien di wilayah Papua dan Maluku adalah 1 dokter untuk sekitar 4.000 pasien. Jumlah ini sangat jauh berbeda dengan kondisi di Jakarta yang memiliki 1 dokter untuk sekitar 350 pasien.

Kondisi ini mengakibatkan banyak masyarakat terpencil yang belum terakses pelayanan kesehatan. Selain itu, masih banyak persalinan di Papua dan Maluku yang belum dibantu oleh tenaga kesehatan.
 
Pada 2015, doctorSHARE menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan pemerintah daerah Provinsi Maluku dengan tujuan memperbaiki profil kesehatan di provinsi tersebut. Salah satu upaya doctorSHARE dalam mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan menempatkan RSA Nusa Waluya II di salah satu gugus kepulauan yang profil kesehatannya masih terbilang rendah.
 
“Nantinya RSA Nusa Waluya II diharapkan dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan setempat, dan dapat berfungsi sebagai fasilitas rujukan terlebih untuk kasus-kasus yang belum dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan setempat.  ujar  Koordinator RSA Nusa Waluya II dr. Debby Kurniawati Adi Saputra.

Ia menambahkan, tim doctorSHARE di RSA Nusa Waluya II juga berencana memberikan pendampingan kesehatan bagi tenaga medis setempat (bidan, perawat, dan sebagainya) serta memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat setempat.
 
Julia Windasari, Direktur CSR PT MASA mengatakan,dengan pengalaman dan keahlian PT MASA di dunia perkapalan selama ini, pihaknya turut serta mendukung proyek perombakan kapal bantuan tersebut agar dapat berfungsi sebagai rumah sakit apung.
 
“Diperkirakan total kebutuhan pendanaan untuk membiayai renovasi dan operasional kapal selama 6 bulan perdana mencapai Rp 15,6 miliar. Sampai saat ini, total pendanaan yang sudah terkumpul, baik dalam bentuk sumbangan dana maupun barang-barang (seperti obat-obatan dan peralatan medis), sudah sekitar 21 persen dari kebutuhan,” ujar Debby.
 
“Kami juga membuka kesempatan bagi publik untuk berpartisipasi dalam pembangunan RSA Nusa Waluya II. Sumbangan dapat diberikan kepada doctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli) melalui nomor rekening 198.550.7777 (BCA). Mohon tambahkan 3 rupiah dari nilai sumbangan Anda agar Tim doctorSHARE dapat mengetahui bahwa dana yang masuk adalah untuk proyek RSA Nusa Waluya II,“ tutup Debby.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI