Turunkan Berat Badan dengan Operasi Bariatrik

Rabu, 08 Juni 2016 | 18:55 WIB
Turunkan Berat Badan dengan Operasi Bariatrik
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kegemukan atau obesitas merupakan salah satu kondisi yang membuat penderitanya merasa tak percaya diri. Tak hanya itu, berat badan berlebih juga bisa menghambat pemiliknya bergerak dan memicu berbagai penyakit penyerta lainnya.

Beragam pola diet dan jenis olahraga pun diyakini dapat membantu pemilik bobot tubuh berlebih untuk mengembalikan kondisinya ke ukuran normal. Tapi tak sedikit yang gagal setelah menjalani sederet metode penurunan berat badan tersebut.

Nah, bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan setelah mencoba beragam jenis metode, operasi bariatrik, bisa menjadi solusi.

Beragam jenis operasi bariatrik, kata dr Errawan R. Wiradisuria, Sp.B-KBD dari Siloam Hospital Kebon Jeruk, bisa menjadi solusi bagi pemilik tubuh obesitas dalam menurunkan berat badan dengan cara yang efektif dan relatif aman. Metode operasi bariatrik yang populer adalah laparoscopic sleeve gastrectomy (LSG) atau teknik pemotongan lambung.

"Jadi, lambung pasien akan dipotong sebesar 75-80 persen. Secara otomatis kalau lambungnya lebih kecil maka selera atau nafsu makan menjadi berkurang drastis. Makan dua sendok aja bahkan bisa merasa kenyang," ujarnya pada temu media di Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Melalui metode LSG ini, kata Errawan, pasien bisa mengalami penurunan berat badan sebanyak 50-80 persen dalam kurun waktu 12 bulan. Tak berat badan yang menurun, pasien juga mengalami penurunan risiko mengidap diabetes sebesar 72 persen, penurunan jumlah kolesterol jahat sebanyak 79 persen, tekanan darah menurun sebesar 69 persen, dan risiko gangguan tidur yang menurun sebesar 74 persen.

"Kalau ditanya seberapa aman, ya risiko akibat operasi lebih rendah dibandingkan risiko mengidap diabetes, gagal jantung, kolesterol, hingga gangguan sendi yang harus dirasakan orang dengan tubuh obesitas," imbuhnya.

Pasien pun, lanjut Errawan, tidak akan mengalami penyayatan perut secara terbuka, karena bedah yang dilakukan minimal invasif dengan pembuatan lubang kecil di bagian perut. Dengan menggunakan alat stapler, dokter akan memotong bagian lambung lalu membuang bagian lambung yang harus dipotong melalui lubang kecil yang telah dibuat.

"Metode operasi LSG ini bisa dilakukan pada pasien berusia 18-65 tahun yang memiliki Body Mass Index lebih dari 35 dengan disertai dengan penyakit penyulit terkait obesitas dan berkomitmen untuk berhenti merokok," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI