Suara.com - Kebiasaan menggemeretak gigi atau bruxism kerap dialami sebagian orang saat tidur. Lalu apa yang menyebabkan seseorang menggemeretakkan gigi dalam kondisi tak sadar?
Profesor Kedokteran Gigi di University of Columbia, Sunil Wadhwa mengatakan, penyebab paling utama dari kebiasaan menggemeretak gigi adalah stres. Beberapa pemicu lainnya bisa berasal dari konsumsi obat-obatan tertentu dan struktur rahang yang tak sejajar.
Meski tidak disengaja, ternyata hal ini dapat berpengaruh buruk pada kondisi gigi. Wadhwa mengatakan, menggemeretakkan gigi dapat merusak kesehatan gigi dan mengikis enamel.
Pada gilirannya kebiasaan ini dapat membuat gigi menjadi sensitif.
"Kebiasaan ini dapat menyebabkan dampak negatif pada gigi anak dan otot-otot wajahnya. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman saat mengonsumsi makanan yang terlalu dingin atau panas," ujarnya seperti dikutip dari laman Menshealth.
Risiko terburuknya, seseorang dengan kebiasaan menggemeretak gigi dapat mengalami penyakit gangguan sendi yakni temporomandibular atau TMJ
"Gangguan sendi di bagian rahang akan membuat seseorang kesulitan saat mengunyah makanan," imbuhnya.
Lalu, bagaimana cara agar bisa menghindari efek menyakitkan dari kebiasaan ini? Wadhwa mengatakan bahwa seseorang harus menghindari faktor pemicu stres, kurangi konsumsi kafein dan alkohol yang dapat memperburuk rasa tegang di bagian rahang.
Alasan di Balik Menggemeretak Gigi di Malam Hari
Jum'at, 03 Juni 2016 | 11:06 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Tips Mengatasi Rasa Takut ke Dokter Gigi
31 Oktober 2024 | 08:05 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 14:26 WIB
Health | 16:23 WIB
Health | 08:30 WIB
Health | 07:30 WIB
Health | 18:29 WIB