Pernikahan Tak Bahagia Baik bagi Diabetesi Lelaki?

Senin, 30 Mei 2016 | 10:21 WIB
Pernikahan Tak Bahagia Baik bagi Diabetesi Lelaki?
Ilustrasi pasangan bertengkar, konflik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa bilang pernikahan tak bahagia, penuh cekcok hanya memberi dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Sebuah studi yang dilakukan tim dari Michigan State University menemukan bahwa ketidakbahagiaan dalam perkawinan justru baik bagi pasangan laki-laki yang menderita diabetes yang dikenal pula dengan sebutan diabetesi.

Salah satu kemungkinannya, istri terus menerus mengawasi kesehatan sang suami pengidap diabetes, sehingga timbul cekcok dan tekanan emosional pada pasangan perempuan. Tapi, bukannya berefek negatif pada suami, karena hal ini justru dianggap sebagai bentuk kepedulian istri terhadap pasangan untuk terus berjuang memperbaiki kondisi kesehatannya.

"Kadang-kadang, mengganggu adalah peduli. Studi ini menantang asumsi sebelumnya bahwa perkawinan penuh cekcok selalu merugikan kesehatan," ujar pemimpin studi, Hui Liu.

Pasien diabetes memang membutuhkan kontrol lebih dari istri atau anggota keluarga lainnya untuk meningkatkan kondisi kesehatannya. Ia perlu menjaga asupan makanan, melakukan aktivitas fisik dan terus memonitor kadar gula darah.

Kepedulian istri yang mungkin ditunjukkan dari perilaku cerewet membuat suami mematuhi semua aturan minum obat hingga mengonsumsi makanan yang tepat.

Namun hal ini ternyata tidak berlaku pada perempuan. Justru pernkahan yang bahagia membuat perempuan berada pada risiko lebih rendah mengidap diabetes. Sedangkan pernikahan tak bahagia membuatnya berada pada risiko lebih tinggi mengidap diabetes.

Temuan ini didapat setelah peneliti melakukan survei terhadap 1228 responden yang sudah menikah dalam kurun lima tahun. 389 responden diketahui memiliki diabetes.

Perbedaan temuan pada masing-masing gender, menurut peneliti disebabkan karena kesensitifan perempuan dalam suatu hubungan. Sehingga ia cenderung mendapatkan peningkatan status kesehatan jika mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya. (Zeenews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI