Hati-hati, Gagal Ginjal Baru Terdeteksi Saat Sudah Kronis

Jum'at, 27 Mei 2016 | 11:35 WIB
Hati-hati, Gagal Ginjal Baru Terdeteksi Saat Sudah Kronis
Ilustrasi ginjal. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gagal ginjal yang biasa diderita oleh orang lanjut usia, kini trennya telah bergeser ke kelompok usia muda. Faktor gaya hidup tak sehat yang dijalani menjadi penyebabnya.

Gagal ginjal banyak ditemukan pada orang dengan gangguan hipertensi, diabetes, kegemukan, dan perokok rentan mengalami kondisi gagal ginjal. Sayangnya pada tahap awal, kondisi gagal ginjal tidak menunjukkan gejala.

"Penyakit gagal ginjal kronik baru menunjukkan gejala jika seseorang sudah kehilangan 90 persen dari fungsi ginjal," ujar dokter Pringgodigdo Nugroho, spesialis penyakit dalam RS. Siloam Asri pada temu media di Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Setelah fungsi ginjal hanya mencapai 10 persen, barulah, kata dia, pasien akan menunjukkan gejala fisik seperti mudah lelah, lemah, mual, muntah, nafsu makan berkurang, meningkatnya tekanan darah tinggi, bengkak pada kelopak mata, serta berkurangnya keinginan untuk buang air kecil.

"Padahal risiko gagal ginjal bisa dideteksi dengan pemeriksaan sederhana seperti tes urin. Jadi memang penting untuk melakukan medical check up secara rutin untuk menemukan ada tidaknya risiko suatu penyakit," imbuhnya.

Jika sudah terkena gagal ginjal, maka penderita bisa melakukan terapi pengganti ginjal untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup. Beberapa terapi yang bisa dilakukan antara lain hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), dan transplantasi ginjal. Selain itu pasien gagal ginjal juga diimbau untuk menjalani diet rendah protein.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI