Tekstur dan Warna Darah Haid Ternyata Miliki Arti

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 25 Mei 2016 | 20:52 WIB
Tekstur dan Warna Darah Haid Ternyata Miliki Arti
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Darah haid atau menstruasi yang dikeluarkan dari rahim perempuan setiap bulannya ternyata memiliki tekstur dan warna yang berbeda-beda dengan artinya masing-masing.

Hasil dari sel telur yang meluruh, karena tidak terjadi pembuahan ini, setelah ditinjau dr Rahajeng A.P, Konsultan Meet Doctor, dapat menghasilkan warna merah terang, kecoklatan hingga hitam, serta dapat bertekstur tipis atau sangat tebal.

Perubahan yang terjadi pada warna dan tekstur darah kotor, bukanlah termasuk kondisi yang serius, namun tetap harus diwaspadai segala kemungkinannya.

Kondisi menstruasi yang normal terjadi setiap bulan karena tidak adanya kehamilan, biasanya setiap 21-35 hari sekali dalam jangka waktu dua hingga tujuh hari. Darah yang dikeluarkan pun jumlahnya bervariasi, dari hanya sebanyak 4 sendok teh hingga sebanyak 12 sendok teh setiap kali kedatangan tamu.

Berdasarkan warna darah, menstruasi bulanan wanita dapat berarti:

1. Merah terang
Warna darah ini menandakan darah yang baru saja dikeluarkan dari dalam tubuh. Aliran darah yang terjadi cenderung ringan dan teratur.

2. Merah gelap
Menandakan adanya darah yang lebih tua dan sudah lebih lama disimpan dalam rahim dan baru keluar sekarang. Biasanya, darah dengan warna demikian terjadi saat perempuan bangun tidur.

3. Kecoklatan maupun kehitaman
Menandakan adanya darah tua. Para perempuan yang mengalami darah ini biasanya mengalaminya mendekati akhir periode menstruasi dengan aliran darah yang tidak deras. Perempuan dengan kondisi siklus menstruasi yang tidak teratur juga cenderung mengalami darah menstruasi dengan warna demikian.

4. Oranye
Warna yang timbul karena darah bercampur dengan cairan dari serviks. Selain itu, warna oranye juga dapat mengindikasikan adanya infeksi. Jika darah oranye terus terjadi dengan adanya gejala kesehatan, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Tekstur darah pun dapat berbeda-beda. Saat darah yang keluar berbentuk menggumpal, artinya perdarahan menstruasi yang terjadi cenderung berat. Normalnya, tubuh memproduksi antikoagulasi supaya perdarahan yang terjadi dapat menggumpal dan berhenti.

Namun, saat menstruasi berlangsung, hal ini tidak sempat dilakukan oleh tubuh, membuat darah jadi keluar dalam bentuk gumpalan-gumpalan darah berwarna gelap. Jika darah yang keluar terus-menerus dalam kondisi seperti ini, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan ke dokter.

Pada darah yang berbentuk licin seperti jelly, artinya darah kotor tercampur dengan lender dari serviks pada vagina. Pada jenis darah yang tipis dan cair, darah sudah kembali bekerjasama dengan anticoagulant alami tubuh karena perdarahan yang terjadi juga sudah tidak seberat sebelumnya dan darah berwarna merah terang.

Saat darah tampak keluar dengan suatu gumpalan jaringan berwarna keabuan dalam jumlah yang banyak, kemungkinan besar telah terjadi keguguran atau aborsi yang perlu segera diperiksakan ke dokter. Darah lainnya yang tampak tidak normal dapat diakibatkan oleh keberadaan fibroids atau leiomyomas, sejenis tumor jinak yang ada di dalam rahim.

Tanda dari terjadinya fibroids adalah adanya darah menstruasi yang lebih banyak daripada biasanya dengan waktu darah menggumpal yang lebih panjang.

Kondisi darah dan teksturnya yang juga tampak berbeda dari biasanya dapat pula menandakan adanya ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Perubahan hormon yang demikian dapat terjadi akibat:

1. Perubahan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba
2. Efek dari konsumsi obat-obatan
3. Adanya pembesaran rahim
4. Adanya halangan pada aliran darah menstruasi
5. Adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan rahim atau kondisi endometriosis atau adenomyosis
6. Adanya kondisi menopause

Hal-hal yang harus diwaspadai dari perubahan tekstur dan warna pada darah menstruasi adalah jika kondisi tersebut terjadi bersamaan dengan gejala rasa lelah berlebihan, rasa pusing, kulit dan kuku yang menjadi pucat dan siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini dapat menjadi tanda adanya penyakit anemia yang membutuhkan suplemen zat besi.




.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI